RADARDEPOK.COM - Pemeriksaan paru yang dilakukan oleh Puskesmas Jatijajar yang bertujuan untuk mendeteksi dini penyakit tuberculosis (TBC). Pemeriksaan ini di lakukan halaman Puskesmas Jatijajar.
Laporan : Andika Eka Maulana
Penyakit tuberkulosis (TBC) di Indonesia menempati peringkat ketiga setelah India dan Cina dengan jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam. Untuk menemukan dan mengobati kasus tersebut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI berencana melakukan skrining besar-besaran yang akan dilaksanakan tahun ini.
Tim promosi kesehatan Puskesmas Jatijajar, Trisea Gylvyn mengatakan, deteksi dini TBC ini dilakukan secara gratis dengan sasaran masyarakat umum yang mengalami gejala batuk lebih dari dua minggu, mengalami penurunan berat badan drastis atau berkeringat malam hari tanpa melakukan aktivitas berat.
“Atau demam tanpa tau penyebabnya ataupun kotak erat dari pasien TBC dan yang memiliki anggota keluarga yang sedang sakit TBC,” kata dia.
Trisea juga mengatakan, untuk pemeriksaan dilakukan dengan cara rotgen atau x-Ray, Tes Cepat Molekuler (TCM), tes mantoux juga tersedia tes pengecakan gula darah sewaktu, konsultasi langsung dengan dokter dan pemberian informasi cara mengkonsumsi obat terapi pencegahan tuberculosis atau TPT yang benar.
“Untuk antusiasi masyarakat untuk datang ke kegiatan ini sangat tinggi terlihat dari jumlah peserta yang hadir yaitu berjumlah 112 pasien,” ucap dia.
Trisea menjjelaskan tujuan dari kegiatan pemeriksaan paru ini bertujuan untuk menemukan pasien dengan penyakit TBC sedini mungkin di wilayah kerja Puskesmas Jatijajar, sehingga apabila ditemukan kasus baru bisa ditangani sesegera mungkin dan bisa mengurangi tingkat keparahan dari penyakit TBC.
“Dengan deteksi dini penyakit TBC ini diharapkan agar TBC di lingkungan kerja Puskesmas Jatijajar dapat dikendalikan dan mencegah penyebaran yang lebih luas sehingga dapat mewujudkan eliminasi TB Tahun 2030,” tutup dia. (ana/rd)
Jurnalis : Andika Eka
Editor : Indra Siregar