RADARDEPOK.COM, MAKASSAR — Berdasarkan lansiran dari lembaga yang fokus pada isu flora dan fauna, terdapat 179 jenis burung di Indonesia yang terancam punah.
"Berdasarkan status keterancamannya, terdapat 179 jenis burung di Indonesia yang masuk ke dalam daftar jenis burung terancam punah secara global," kata Biodiversity Conservation Officer Burung Indonesia Achmad Ridha Junaid.
Menurut dia, selain ratusan jenis burung yang terancam punah tersebut, juga terdapat 31 jenis burung masuk dalam kategori kritis, satu langkah lagi menuju status kepunahan.
Sementara itu, 52 jenis dinyatakan genting (endangered/EN) dan 96 jenis rentang terhadap kepunahan (vulnerable/VU).
Keadaan ini menyiratkan perlunya ada konservasi bagi keanekaragaman jenis burung di Indonesia yang harus semakin meningkat.
Kendati upaya konservasi telah banyak dilakukan, lanjut Ridha, sebagian populasi jenis burung tetap mengalami kemerosotan populasi di alam.
Saat ini, selain deforestasi, perburuan dan penangkapan burung dari alam menjadi faktor utama penyebab penurunan populasi burung.
Dampaknya terlihat pada peningkatan status keterancaman pada sembilan jenis pada 2021.
Beberapa jenis yang merasakan dampak nyatanya seperti perkici dada-merah (Trichoglossus forsteni), empuloh janggut (Alophoixus bres), empuloh pipi-kelabu (Alophoixus tephrogenys), cucak aceh (Pycnonotus snouckaerti), dan anis kembang (Geokichla interpres).
Empuloh janggut bahkan kini diperkirakan telah mengalami penurunan hingga 50 persen dari populasi asli di wilayah persebarannya di Pulau Jawa dan Bali (BirdLife International, 2020a; Eaton et al., 2015).
Kondisi ini sekaligus menyoroti pentingnya upaya yang lebih serius dalam mengurangi dampak perburuan maupun penangkapan burung dari alam.
Selain jenis-jenis yang mengalami peningkatan kategori keterancaman, ada pula jenis yang mengalami penurunan status keterancaman seperti kowak jepang (Gorsachius goisagi), kepudang-sungu kai (Edolisoma dispar), dan bangau sandang-lawe (Ciconia episcopus) kini diketahui memiliki wilayah persebaran yang relatif luas dengan kondisi populasi yang relatif stabil, sehingga mengalami penurunan kategori keterancaman (IUCN, 2020). (rd/net)
Editor : Pebri Mulya
https://www.youtube.com/watch?v=N_4Z8Wpcps4
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Senin, 22 Desember 2025 | 07:00 WIB
Senin, 22 Desember 2025 | 06:30 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:27 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:00 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:26 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:06 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 22:41 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 15:10 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB