Senin, 22 Desember 2025

Walikota Depok : KH Burhanudin Marzuki Penggerak Pengajian

- Rabu, 16 Juni 2021 | 08:00 WIB
RADARDEPOK.COM – Umat muslim di Kota Depok berduka. Senin (14/6), Pimpinan Pondok Pesantren Qotrunnada Depok, KH Burhanudin Marzuki dipanggil sang khalik. Mantan Ketua PCNU Kota Depok periode 2003-2013 ini meninggal akibat asma dan serangan jantung.  Saat berpulang sejumlah tokoh agama se-Depok termasuk Walikota Depok Mohammad Idris ikut takjiah di depan makam almarhum, Selasa (15/6). Kakak KH Burhanudin Marzuki, Bahrudin Marzuki menjelaskan, memang adiknya sudah lama memiliki penyakit asma, dan memilih beristirahat dari kegiatan dakwah keliling seperti mengisi khutbah Jumat. "Dia (KH Burhanudin Marzuki) sudah dua tahun gak menerima jadwal khutbah jumat begitu ada penyakit asma. Sudah jaga diri lah. Dan ada dokter pribadi yang selalu check up kondisinya," ujarnya kepada Harian Radar Depok, Selasa (15/6). Dia menambahkan, KH Burhanudin Marzuki meninggal diakibatkan sakit yang dideritanya yaitu asma dan penyempitan pembuluh darah. Menghembuskan nafas terakhir pada Senin (14/6) sekira pukul 20:45 WIB. "KH Burhanudin Marzuki sempat dirawat dirumah selama dua malam karena dinyatakan gejala tipes dan akhirnya sembuh," bebernya. Menurut dia, berdirinya Pondok Pesantren Qotrunnada Depok ini tidak terlepas dari perjuangannya bersama sang adik KH Burhanudin Marzuki. Dari tanah seluas 1.500 meter pada saat dibangun 1997, sampai bisa menjadi 2 hektar lebih untuk sarana belajar 2.000 santri di 2021. "KH Burhanudin Marzuki meninggalkan satu orang istri, empat orang anak, seorang menantu, dan seorang cucu. Dua orang anak, satu menantu dan cucu sedang proses belajar di Kairo, Mesir. Kita doakan saja bersama almarhum," tuturnya. Sementara itu, Sejumlah tokoh ikut menyambangi makam KH. Burhanudin Marzuki. Tak terkecuali, Walikota Depok, Mohammad Idris yang mengucapkan doa dan belansungkawa atas wafatnya KH Burhanudin Marzuki. Dia merasa kehilangan salah satu ulama sekaligus pengurus pesantran Qotrunnada. "Sebenarnya gak asing dengan almarhum, karena bagian dari keluarga kami. Bapak saya itu kenalan baik dengan Kyai Marzuki (bapak KH Burhanudin Marzuki). Disamping kesibukan mengurus pesantren, tidak meninggalkan dakwah," ujarnya Walikota Depok kepada Harian Radar Depok, Selasa (15/6). KH Burhanudin Marzuki, kata Idris, sosok ulama yang tidak banyak berbicara. Tetapi, jika diajak berdialog dengan tema keislaman yang terdapat kekeliruan. Maka, dia langsung semangat memberikan pandangannya. "Paling sering itu masalah fiqih dan peradaban Islam. Wawasannya luas kalau berdialog dan menyampaikan pandangan," bebernya. Idris mengungkapkan, tidak akan pernah melupakan setiap momen menggali ilmu keislaman bersama KH Burhanudin Marzuki. Kala itu, dia masih aktif mengaji setiap malam rabu. "Almarhum ini waktu itu sebagai penggerak pengajian. Lalu yang paling berkesan bagi saya, waktu pengajian keterbukaan diskusi pemikiran sampai menjelang subuh. Berdialog mengenai keislaman dan tata pemikiran islam yang akan datang. Minta doanya semoga almarhum di tempatkan di sisi Allah SWT dan Husnul Khatimah," tandasnya. (daf/rd) Jurnalis : Daffa Syaifullah  Editor : Fahmi Akbar 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X