RADARDEPOK.COM - Pencarian korban akan ditata kembali. Dalam penataan ini, masa pencarian korban meninggal akibat bencana gempa akan kembali diperpanjang hingga tiga hari kedepan. Bahkan, mulai hari ini, proses pencarian akan menggunakan lebih banyak alat berat namun dengan sedikit personel.
Kepastian itu disampaikan setelah pencarian korban di hari ke-16 dilakukan dengan hasil nihil kembali.
Proses pencarian sendiri sebenarnya dilakukan dan tetap berfokus di Desa Cijedil dan Sate Shinta.
Asisten Daerah (Asda) 2 Kabupaten Cianjur, Budi Rahayu Thayib mengatakan, jumlah korban meninggal masih sama sebanyak 334 dan delapan orang masih dinyatakan hilang.
"Hasil hari ini (kemarin, red) proses pencarian nihil ditemukan korban," katanya.
Untuk pencarian hari ini, Budi memastikan akan lebih fokus dalam menerjunkan alat berat, namun personil pencarian dipastikan berkurang. "Kita akan lakukan lebih masif dengan menerjunkan alat berat," ujarnya.
Saat ini tercatat ada sebanyak 593 orang mengalami luka berat dan yang dirawat di rumah sakit di seluruh Cianjur sebanyak 44 orang.
Sedangkan ini jumlah total pengungsi ada sebanyak 11.468 jiwa, dengan rincian pengungsi laki-laki sebanyak 4ribu lebih, dan jumlah pengungsi perempuan sebanyak 5.992 jiwa, penyandang disabilitas 140 jiwa, ibu hamil 1.640 dan lansia 7453 jiwa.
Kerugian material rumah rusak berat bertambah dari 7.817 menjadi 8.151 dengan rincian rusak sedang dari 10.589 menjadi 11.210, rusak ringan dari 17.165 menjadi 18.469.
Begitupun fasilitas sekolah ada perubahan dari 518 menjadi 525, tempat ibadah 269, fasilitas kesehatan 14, dan gedung kantor sebanyak 17.
Sementara, masyarakat terdampak harap-harap cemas mengenai kabar kelanjutan bantuan pembagunan rumahnya yang terdampak gempa. Hal itu mengingat informasi teknis cara mendapatkan uang bantuan dari pemerintah pusat itu masih simpang siur.
Namun, saat ini warga yang rumahnya mengalami kerusakan bisa sedikit bernapas lega. Baru-baru ini Pemkab Cianjur memberikan angin segar dengan kepastian jumlah penerima dan cara mendapat uang tersebut. Sebanyak 22.843 akan mendapatkan bantuan dana pembangunan rumah yang terdampak dan dibagi melalui dua tahap.
Dengan dana kesuluruhan anggaran yang dikeluarkan mencapai Rp3 triliun dan telah termasuk pembangunan Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha). "Tahap pertama itu ada 8.443 (keluarga) dan tahap kedua 14.400. Untuk yang kebagian tahap pertama akan langsung diberikan oleh pak Jokowi sejumlah 4.000 (keluarga)di Raider 300," katanya.
Nantinya, uang yang diperoleh masyarakat akan masuk ke rekening masing-masing yang akan terlebih dahulu dibuatkan oleh pemerintah. "Uangnya tidak cash (diberikan tunai) tetapi masuk ke rekening masing-masing. Rekeningnya dibuatkan oleh pemerintah. Tapi kita koordinasikan dahulu dengan pihak BNPB mana banknya yang nanti ditetapkan dan biasanya bank milik pemerintah," ujarnya.
Menanggapi data nama-nama penerima bantuan itu, Budi memastikan belum dapat memastikan kebenarannya.
Menurutnya, warga yang sudah terdaftar sebagai penerima akan mendapatkan SK Bupati Cianjur melalui Kabag Hukum Setda Pemkab Cianjur. "Memang mungkin saja data yang berkembang itu asalnya dari BNPB masuk ke kami, tetapi kan belum di SK-kan," paparnya.
Kabag Hukum Setda Pemkab Cianjur, M. Irfan mengenai data yang berkembang belum dapat dibuktikan kebenarannya. "Karena prosesnya itu, awalnya kita ajukan dulu SK-nya ke Bupati. Nanti direview oleh BNPB mengenai layak atau tidak menerima," tandasnya. (byu)