KONSENTRASI: Atlet catur Kota Depok, Ai Jakiah (Kerudung-kemeja putih) pada Kejurda Catur Jawa Barat, di Kabupaten Bandung Barat, Juli 2018.DEPOK – Tim catur Kota Depok optimis merebut dua medali emas pada Pekan Olahraga Daerah (Porda) di Kabupaten Bogor, Oktober 2018. Namun, tuan rumah Porda 2018 terancam menjadi kompetitor terkuat mereka merebut target tersebut.
Pelatih tim catur Kota Depok untuk Porda 2018, Agus Subandrijo menuturkan, Kabupaten Bogor menjadi pesaing kuat setelah mereka mendatangkan sejumlah pecatur kenamaan Indonesia.
“Bagaimana tidak berat? Kabupaten Bogor mendatangkan Grand Master dari DKI Jakarta, Medina, Joseph taher, dan beberapa nama besar lain,” ujar Agus kepada Radar Depok, Jumat (14/9).
Meski begitu, tim catur Kota Depok percaya mereka tetap berpeluang merebut medali.
”Kami mengincar medali di nomor papan terbaik,” imbuh Agus.
Agus menjelaskan, pada Porda 2018, tim catur Kota Depok diperkuat oleh delapan pecatur yang terdiri dari lima atlet putra dan tiga atlet putri.
”Mereka akan berjuang merebut medali dalam nomor pertandingan beregu dan papan terbaik,” jelas Agus.
Dalam mempersiapkan timnya, Agus mengaku hanya berperan menyiapkan dan menjaga ketahanan mental atlet menjelang pelaksanaan Porda 2018. Sedangkan untuk stragegi dan kemampuan bermain, diserahkan sepenuhnya kepada atlet.
”Peran kami, menyiapkan lingkungan latihan yang kondusif. Agar atlet dapat berlatih dengan tenang,” imbuhnya.
Selain itu, dalam rangka memperkuat mental atlet dari tekanan pertandingan, Agus mengikutsertakan atletnya pada sejumlah kompetisi dan uji coba.
”Kami melatih mental mereka dengan membiasakan mereka merasakan atmosfer pertandingan,” kata Agus.
Mengingat persiapan yang dilakukan oleh Kabupaten Bogor, Agus menilai Porda 2018 sebagai Porda paling berat untuk Kota Depok. Namun, dia percaya atlet binaannya dapat meraih prestasi terbaik.
”Mudah-mudahan, kami bisa memberikan yang terbaik untuk Kota Depok di Porda 2018,” pungkasnya. (mg2)