depok-sport

Slalom Depok Terancam Kalah Sebelum Bertanding

Rabu, 26 September 2018 | 10:33 WIB
IST FOR RADARDEPOK
FOKUS : Atlet Slalom Kota Depok untuk Porda 2018 tetap giat berlatih meski dengan perahu yang tidak memenuhi standar di Sungai Ciliwung, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas, beberapa waktu lalu. DEPOK – Tim Slalom Canoeing Kota Depok, terancam kalah sebelum bertanding. Keladinya, debut mereka di POrda 2018 terganjal masalah ketersediaan alat pertandingan.  Dihawatirkan, mereka tidak mampu meneruskan Porda 2018 lantaran peralatan yang mereka miliki kurang, dan dibawah standar. Pelatih Slalom Kayak Kota Depok untuk Porda 2018, Shandy Nuryadi menerangkan, pihaknya hanya memiliki 2 set alat pertandingan untuk 10 atletnya yang akan bertanding di delapan nomor pertandingan. “Padahal, pedoman pertandingan mewajibkan setiap daerah memiliki satu set alat untuk masing-masing atletnya,” ujar Shandy kepada Harian Radar Depok, Selasa (25/9). Fakta di lapangan, paling tidak dari peralatan dasar untuk pertandingan seperti perahu dan dayung, tim Slalom Canoeing Kota Depok hanya memiliki satu perahu dan dua dayung kano slalom, serta dua perahu dan dua dayung kayak slalom. “Keterbatasan ini, tidak hanya mengancam tim di pelaksanaan Porda 2018, tapi sudah mengganggu tahap persiapannya,” kata Shandy. Dengan peralatan yang ada, lanjut Shandy, atletnya terpaksa berlatih di air dengan waktu yang sangat terbatas. Karena mereka terpaksa bergantian berlatih menggunakan peralatan seadanya. Selain jumlahnya, spesifikasi perahu yang dimiliki tim berada di bawah standar dan memiliki bobot lebih berat. Sehingga, dipastikan mengurangi laju perahu di lintasan. “Karena bahannya tidak standar, untuk bermanuver di lintasan pun jadi lebih sulit,” imbuhnya. Menurut Shandy, pihaknya kesulitan memenuhi kebutuhan alat ini lantaran harga peralatan yang relative mahal. Dia menyebutkan, harga perahu berstandar bisa mencapai Rp80 juta rupiah. Belum lagi kelengkapan lain yang tidak kalah penting seperti dayung, spray deck yang harga satuannya dibawah mencapai jutaan rupiah. Shandy mengaku belum menemukan titik cerah dari persoalan ini. Masalahnya, persoalan ini belum terselesaikan, ketika pelaksanaan Porda tinggal menghitung hari. Sedangkan, lanjut Shandy, prestasi berbanding lurus dengan kondisi alat. ”Spesifikasi alat di cabor Slalom Canoerin sangat menentukan hasil pertandingan,” imbuhnya. Untuk itu, Shandy berharap semua stakeholder yang terlibat dalam perjuangan di Porda 2018 dapat membantu mencari pemecahan dari persoalan ini. ”Semoga, kita bisa melanjutkan perjuangan di Porda 2018 dan membawa pulang medali untuk Kota Depok,” pungkasnya.(mg2)

Tags

Terkini

Putaran Pertama Catur Arena, KCBB Tuai Pujian

Sabtu, 25 Februari 2023 | 21:13 WIB