IBL INDONESIA
BANGKIT: NSH bangkit dari kekalahan dengan menaklukkan Hangtuah satu hari berikutnya.   JAKARTA – Kemarin menjadi menjadi momen kebangkitan NSH. Pasalnya NSH berhasil mengobati rasa kecewa mereka satu hari sebelumnya, setelah mampu membungkam Hangtuah dengan skor 83-71, Minggu (10/2). NSH harus menerima hasil buruk pada Sabtu (9/2). Mereka ditaklukan Stapac dengan skor telak, 52-79. Berkaca dari hal buruk tersebut, NSH langsung bangkit di pertandingan berikutnya. Mereka mampu mendominasi kuarter pertama saat bertemu Hangtuah. Kuarter pertama pun dikunci dengan kemenangan 19-14 atas Hangtuah. Namun, Hangtuah tidak tinggal diam begitu saja. Meskipun pada laga tersebut mereka hanya dibekali satu pemain asing, tetapi Hangtuah mampu membalikkan keadaan. Hal tersebut terbukti saat memasuki kuarter kedua. Hangtuah dapat mengungguli NSH dengan skor 43-32. Beruntung, NSH tidak terlalu lama terbawa permainan lawan. Memasuki kuarter ketiga mereka dapat kembali menggeser posisi kepemimpinan. NSH berhasil mengungguli perolehan poin Hangtuah dengan skor 57-54. "Pemain saya harus dimarahi dulu untuk bisa menjalankan game plan. Babak pertama mereka bermain di luar game plan dan terbawa irama lawan. Baru di kuarter ketiga mereka bermain dengan tempo tinggi," jelas Pelatih NSH, Wahyu Widayat Jati, Minggu (10/2). Hal tersebut terus berlanjut hingga memasuki kuarter keempat. Dengan agresif mereka berhasil mempertahankan keunggulan. Di sisi lain, pelatih Hangtuah, Ferri Jufry mengaku kekalahan itu tidak terlepas dari permainan anak asuhnya yang terlalu terburu-buru. Akibatnya para pemain lawan mampu memanfaatkan kesempatan untuk mengejar poin yang tertinggal. "Anak-anak harus bermain lebih tenang. Mereka sudah berhasil pada tiga kuarter awal. Sayangnya pada kuarter akhir mereka terlalu terburu-buru. Mereka perlu lebih tenang walau lawan mampu mengejar keunggulan," tuturnya. Kendati mengalami kekalahan, Ferri mengaku peluang Hangtuah untuk lolos ke babak play-off tidak sirna begitu saja. Dia menilai Hangtuah masih memiliki kesempatan untuk lolos. "Peluang menuju play-off masih fifty-fifty," tutupnya. (jpc)