DEPOK - Nama Mursalih untuk kalangan wasit khusus olahrga voli di Kota Depok sudah tidak di asing lagi. Pada penganugrahan KONI Award 2016, dirinya mendapatkan penghargaan sebagai Wasit Terbaik. Berawal dari kegemarannya terhadap dunia olahrag voli di tahun 1988, dan sempat mengikuti berbagai macam turnamen antar wilayah di Kota Depok, hingga akhirnya di tahun 2002, Mursalih memutuskan untuk menjadi seorang wasit dengan mengikuti penataran wasit khusus olahraga voli. Mursalih mengatakan, keputusanya menjadi seorang wasit, di karenakan faktor umur yang sudah tidak muda lagi. Selain itu, harus ada regenerasi atlet di Kota Depok. Karena banyak pemain muda yang berbakat dan harus di dukung untuk menjadi pemaian profesional. “Awalanya saya memutuskan untuk berhenti menjadi pemain, karena faktor umur. Lalu ada seorang teman yang mengajak saya untuk mengikuti penataran wasit di tahun 2002 , akhirnya saya coba,” ujarnya Lebih lanjut Mursalih menejelaskan, sejak saat dirinya memulai profesi barunya sebagai wasit di  tahun 2002, banyak sekali suka dan duka yang dirirnya hadapi. Tetapi seiring berjalannya wktu, profesi wasit menjadi pilihan hidupnya. “Awalnya coba-coba menjadi wasit dan suka, akhirnya saya memutuskan di tahun 2014 mengikuti penataran wasit kembali. Dari situ sudah banyak tawaran untuk saya menjadi wasit dalam kejuaarn besar. Wasit adalah separuh jiwa saya,” jelasnya Beberapa kejuaraan yang sudah Mursalih pimpin seperti, kejuaraan nasional (Kejurnas) DKI Jakarta 2008, Kejurda di sentul 2013, Porda di setiap tahunya, dan terkahir PON 2016 di Jawa Barat. Dirinya berharap, dengan profesi yang dirinya jalani sekarang ini, mamapu mengajak remaja Kota Depok berkegiatan positif dan berolahrga. Tidak hanya menggapai prestasi, tapi juga menjaga kesehatan. “Harapan saya olahraga voli di Kota Depok terus maju, walaupun sekarang ini banyak sekali olahraga lain yang bermunculan. Tetapi, saya yakin voli tidak akan punah karena voli merupakan olahraga masyarakat,“ pungkasnya. (dia)