Pemerintah Provinsi Jawa Barat akhirnya memperpanjang kerja sama di bidang peningkatan prestasi olahraga dengan Pemerintah Provinsi Gyeongsangbuk-Do, Korea Selatan.
=============
Diperpanjangnya kerja sama itu mengacu pada keberhasilan Jabar yang menorehkan sejarah menjadi juara umum pada PON XIX 2016 lalu.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, saat melakukan pertemuan dengan perwakilan Pemerintah Provinsi Gyeongsangbuk-Do, di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Selasa 27 Desember 2016 mengatakan, selama enam tahun kerja sama di bidang olahraga dengan Provinsi Gyeongsangbuk-Do, hasilnya cukup bagus.
”Ketika Provinsi Jawa Barat memulai kerja sama pada 2010, hasilnya, pada PON XVIII 2012 Riau, kami bisa menjadi juara umum dengan perbedaan perolehan medali emas tidak terlalu banyak yaitu sekitar 10 medali emas,” katanya.
Setelah itu, Jabar mulai menyiapkan para atletnya sejak dini dan dari kerja sama itu, ada tiga opsi yang dilakukan yaitu mendatangkan pelatih dari Gyeongsangbuk-Do, mengirimkan pelatih untuk menimba ilmu di sana, dan mengirimkan atlet untuk latihan di Gyeongsangbuk-Do.
”Alhamdulillah, hasilnya, kita bisa merebut juara umum PON XIX 2016 dengan raihan medali cukup spektakuler yaitu 217 medali emas dari 756 medali emas yang diperebutkan atau kalau dipersentasekan, sekitar 28 persen dan hasil itu merupakan yang terbesar sepanjang sejarah sejak PON pertama kali diadakan karena biasanya persentase perolehan paling besar yaitu 22 persen atau bisanya sekitar 18-20 persen,” ucapnya.
Heryawan mengatakan, mempertahankan gelar juara pasti akan lebih sulit dari merebutnya. Oleh karena itu, dia berpesan agar kerja sama yang dilakukan bisa lebih berfokus dalam menghadapi even-even olahraga ke depan, khusunya even yang mempertandingkan cabang olahraga Olimpik.
”Di PON Papua nanti, wacananya akan fokus ke cabang olahraga olimpik tapi apapaun cabor yang dipertandingkan, apakah itu cabor Olimpik atau mana saja yang akan dipertandingkan di Papua, saya berharap Jabar bisa mempertahankan juara umum di PON Papua tahun 2020 nanti,” ujarnya.
Ketua Umum KONI Jabar, Ahmad Saefudin mengatakan, inti dari pertemuan itu adalah melanjutkan kerja sama yang telah dibina dengan Provisni Gyeongsangbuk-Do sejak 2010.
Ahmad menuturkan sebagai pelaksana, KONI akan segera menindaklanjuti agar konsep yang dicanangkan bisa diterima dan segera dijalankan. Dalam kerja sama yang akan dilakukan kali ini, kemungkinan ada tambahan cabang olahraga yaitu senam dan selam.
"Kami sudah berkomunikasi dengan Pemerintah Provisni Gyeongsangbuk-Do. Ternyata di sana juga cukup mumpuni untuk senam dan selam tapi soal pelaksanaannya seperti apa, nanti kami bicarakan. Yang jelas, cabor-cabor yang sementara ini meraih prestasi tertinggi seperti taekwondo, judo, menembak, itu juga diharapkan tetap dipelihara kesinambungannya untuk pelatih Korea," ujarnya.
Namun, kerja sama yang dilakukan sedikit diperluas dengan memberdayakan pelatih lokal yang ada. "Jadi, pada saat melatih kami, harus ada pelatih lokal yang merupakan bagian terpenting untuk mendapatkan pemberdayaan," katanya. (*)