PETARUNG SEJATI: Anggota MPI saat melaksanakan workshop di Pasar Segar, Sukmajaya, kemarin. Foto: Junior /Radar Depok
RADAR DEPOK.COM – Puluhan atlet muaythai berkumpul di Camp (tempat latihan muaythai) Vertikal, Pasar Segar, Jalan Tole Iskandar, Sukmajaya, kemarin. Poin pentingnya, mereka ini diberi pemahaman tentang muaythai secara penuh.
Ketua Muaythai Profesional Indonesia (MPI), Frans Mohede mengatakan jika pelatihan yang diberi tajuk 'Workshop Quality Control' ini merupakan agenda dari Komunitas Muaythai Indonesia (KaMI). KaMi sendiri merupakan organisasi sayap dari MPI.
“Saat ini MPI merupakan badan pro satu-satunya muaythai Indonesia. Kami berdiri sejak 2013, dan dibawah binaan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI),” ungkapnya kepada Radar Depok, kemarin.
Kembali ke workshop. Frans menuturkan jika ini merupakan kelanjutan dari seminar pelatih nasional oleh MPI, yang dihelat Agustus tahun lalu. Ketika itu, seminar dihadiri sekitar 40 perwakilan dari tiap-tiap daerah. “Dalam pelatihan ini, kami ingin menjelaskan tentang sejumlah aspek. Seperti, teknik dasar muaythai, teknis pertandingan, sampai pengenalan bidang kepromotoran,” beber dia.
Lebih lanjut, anggota grup musik Lingua ini menuturkan jika perkembangan muaythai di Indonesia cukup signfikan. Dibanding medio tahun 2000-an, kini jumlah gym yang dijadikan tempat latihan muyathai mencapai 100 lokasi. Kalau di awal milenium hanya sekitar dua lokasi saja.
“Hampir (gym) merata di kota-kota besar di 25 provinsi. Kalangan artis juga banyak yang berminat,” terangnya.
Dikatakannya, meski pada pada hakekatnya muaythai adalah jenis olahraga beladiri, yang notabene untuk proteksi diri. Namun pihaknya kini juga mengampanyekan jika olahraga dari Thailand ini adalah sarana tepat untuk membentuk tubuh. “Biasanya ini untuk artis-artis perempuan. Tapi kami menegaskan sekali lagi, muaythai adalah beladiri,” ungkapnya.
Ia pun meminta kepada seluruh jajarannya untuk terus berkampanye hingga lapisan bawah. Pada intinya saat kampanye tersebut, ia meminta untuk tidak menampilkan segi keras dari muaythai. Namun lebih kepada ranah sosialnya.
Sebab itu, dirinya MPI kini tengah berupaya untuk dapat bersosialisasi sampai tingkat sekolah. “Untuk kawan-kawan, jika ingin sosialisasi ke sekolah, mesti menyampaikannya dengan benar. Jangan sampai (pihak sekolah) salah persepsi. Khawatir muaythai disalahgunakan. Tawuran misalnya,” beber dia.
Ia menilai bahwa muaythai adalah sarana terbaik bagi seseorang jauh dari pergaulan menyimpang. Narkoba saalh satunya. Kalangan artis contohnya.
“Abis latihan (muaythai) lelah sekali. Jadi tidak ada waktu untuk berbuat yang aneh-aneh. Bahkan untuk nightlife sekalipun,” ucapnya.
Disinggung kendala perkembangan muaythai. Frans bertutur jika ujung-ujungnya ialah persoalan dana. Namun begitu, oleh BOPI, pihaknya memang tidak dilatih untuk meminta. Jadinya jika mau buat event, tetap harus cari sponsor.
“Itu pun (cari sponsor) tidaklah mudah. Muaythai dinilai bukan makanan yang enak bagi mereka (sponsor). Tentu kami akan bekerja keras terus. Pada 28 sampai 30 April, MPI bakal melaksanakan Rakornas pertama di Karawaci,” tandasnya. (jun)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 26 Oktober 2025 | 00:51 WIB
Senin, 6 Oktober 2025 | 11:37 WIB
Minggu, 28 September 2025 | 19:01 WIB
Minggu, 31 Agustus 2025 | 17:00 WIB
Kamis, 28 Agustus 2025 | 02:16 WIB
Selasa, 5 Agustus 2025 | 09:25 WIB
Rabu, 30 Juli 2025 | 09:30 WIB
Selasa, 8 Juli 2025 | 07:55 WIB
Sabtu, 14 Juni 2025 | 21:17 WIB
Sabtu, 14 Juni 2025 | 19:18 WIB
Minggu, 16 Maret 2025 | 19:13 WIB
Sabtu, 25 Januari 2025 | 06:10 WIB
Rabu, 25 Desember 2024 | 10:05 WIB
Senin, 23 Desember 2024 | 06:05 WIB
Senin, 9 Desember 2024 | 08:35 WIB
Minggu, 27 Oktober 2024 | 19:59 WIB
Jumat, 7 Juni 2024 | 05:05 WIB
Rabu, 6 Desember 2023 | 09:05 WIB
Kamis, 27 Juli 2023 | 08:00 WIB
Sabtu, 25 Februari 2023 | 21:13 WIB