MENGGUGAT: Perwakilan Pengcab yang tergabung dalam Forum Pengcab Bersatu meminta Ketua KONI Depok diganti. Foto : Rama/Radar Depok
RADAR DEPOK.COM – Forum Pengurus Cabang (Pengcab) Bersatu mengeluarkan mosi tidak percaya terhadap Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Depok, Amri Yusra.
Pengcab Bersatu menuding jika Amri telah memberikan perlakuan berbeda terhadap pengcab-pengcab yang mendukungnya sebagai ketua dengan yang tidak. Salah satunya perihal tidak meratanya pembagian dana operasional.
“Mosi tidak percaya bukan terhadap KONI Depok, tetapi terhadap Amri Yusra. Oleh karena itu, kami menolak SK KONI Jabar No.121/Tahun 2017 terhadap Pengukuhan Personalia Pengurus KONI Kota Depok masa bakti 2017-2021,” kata salah satu Ketua Forum Pengcab Bersatu, Tondo Wiyono.
Atas hal itu, Amri dinilai Tondo telah membikin ketidaknyamanan terhadap sejumlah pengcab.
“Ini akan membuat rancu dan kekisruhan di tubuh KONI. Oleh karena itu, kami harapkan Walikota dan DPRD bisa memperhatikan tentang hal ini, dan Dispora menunda turunnya anggaran untuk KONI sampai semua kondusif,” ujar Tondo.
Di samping itu, Tondo menyalahkan KONI Jabar yang membuat kekisruhan berawal dari Ketua Umum KONI Provinsi Jabar, Ahmad Saefudin yang dianggap memaksakan Amri Yusra menjadi Ketua KONI Depok.
Padahal sebagai calon ketua pun, Amri dianggap sudah melanggar aturan AD/ART KONI.
“Amri sudah dua kali menjabat, dan menurut aturan AD/ART dia tak boleh dipilih lagi. Bahkan pencalonan Amri juga kami gugat di Pengadilan Negeri (PN) Depok, proses hukumnya pun masih berjalan,” kata Tondo.
Mengenai kelanjutan kepemimpinan KONI, Forum Pengcab Bersatu masih menunggu hasil final proses hukum Amri.
“Kami mengusulkan KONI bisa ditangani careteker, dan segera dilaksanakan Musorkotlub. Opsi ini pernah keluar dari Walikota Depok dan disampaikan Nina Suzana pada kami, saat pembicaraan awal sebelum sidang gugatan Amri Yusra,” kata Ketua Forum Pengcab Bersatu lainnya, Sutikno.
Selain tidak sepakat dengan kepemimpinan Amri, Pengcab Bersatu juga menginginkan kepengurusan KONI berasal dari perwakilan cabang olahraga (cabor). Sehingga olahraga di Depok bisa berkembang karena pengurusnya memahami permasalahan.
“Di bawah kepemimpinannya, Amri bersikeras menentukan kepengurusan adalah orang-orangnya yang mayoritas ASN atau pemerintahan. Bukan berasal dari cabor. Inilah yang membuat hubungan Amri dengan perwakilan cabor tidak harmonis,” kata Sutikno. (ram)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 26 Oktober 2025 | 00:51 WIB
Senin, 6 Oktober 2025 | 11:37 WIB
Minggu, 28 September 2025 | 19:01 WIB
Minggu, 31 Agustus 2025 | 17:00 WIB
Kamis, 28 Agustus 2025 | 02:16 WIB
Selasa, 5 Agustus 2025 | 09:25 WIB
Rabu, 30 Juli 2025 | 09:30 WIB
Selasa, 8 Juli 2025 | 07:55 WIB
Sabtu, 14 Juni 2025 | 21:17 WIB
Sabtu, 14 Juni 2025 | 19:18 WIB
Minggu, 16 Maret 2025 | 19:13 WIB
Sabtu, 25 Januari 2025 | 06:10 WIB
Rabu, 25 Desember 2024 | 10:05 WIB
Senin, 23 Desember 2024 | 06:05 WIB
Senin, 9 Desember 2024 | 08:35 WIB
Minggu, 27 Oktober 2024 | 19:59 WIB
Jumat, 7 Juni 2024 | 05:05 WIB
Rabu, 6 Desember 2023 | 09:05 WIB
Kamis, 27 Juli 2023 | 08:00 WIB
Sabtu, 25 Februari 2023 | 21:13 WIB