IST
KEIKUTSERTAAN: Para atlet IMI bersama ketua KONI kota Depok. DEPOK - Pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) keberatan dengan besarnya uang pendaftaran di Babak Kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Daerah (Porda) XII 2018. Dimana, setiap kota/kabupaten yang ingin ikut BK Porda dikenai biaya pendaftaran Rp18 juta “Sebenarnya cukup berat, apalagi untuk kami yang baru ikut dalam cabang olahraga di IMI,” ujar Pengurus IMI Kota Depok, Teddy. Biaya yang didapatkan dari KONI Kota Depok pun tidak bisa untuk mencukupi segala keperluan yang dibutuhkan. Tetapi, setidaknya pendaftaran dan akomodasi sudah cukup. “Kami merasa terbantu dengan adanya kucuran dana dari KONI Kota Depok. Tetapi, itu semua tidak bisa menghandel segala keperluan,” katanya. Teddy menjelaskan, biaya yang masih dalam kekurangan, yakni motor, akomodasi, sparepart, dan biaya-biaya tidak terduga lainnya. Hal tersebut, cukup membuat pengurus cabang merasa terbebani dalam hal kebutuhan finansial. “Jelas, hal ini akan memakan anggaraan tambahan dalam proses untuk pergantian sparepart kendaraan dalam berkompetisi di BK,” katanya. Lebih lanjut, kata dia, dalam sejarah Porda yang pernah diikutinya, BK Porda XII menjadi catatan terpahit bagi IMI. Bagaimana tidak, di BK yang akan dilaksanakan, ada pendaftaran bagi atlet dan sewa kendaraan yang tinggi. “Yang pada dasarnya saya cukup bangga dengan keikutsertaan cabang olahraga balap motor,” tutup Teddy. Terlepas dari persoalan anggaran, IMI Kota Depok tetap optimis dan tetap berusaha maju di Porda apapun caranya. (mg1)