IMMAWAN/RADAR DEPOK CEDERA: Manajer tim Paralayang Kota Depok mendampingi atletnya, Saepul Anwar yagng terpaksa menghentikan perjuangannya di Porda 2018 usai mengalami Hard Landing, di Gunung Mas, Cisarua, Kabupaten Bogor pada 3 September 2018BOGOR – Sayang seribu kali sayang, Kota Depok harus rela kehilangan tiga potensi medali sekaligus di Porda 2018. Keladinya kemarin, atlet andalan dari cabang Olahraga Paralayang yang turun di tiga nomor sekaligus, Saepul Anwar. Harus menghentikan lajunya di pertandingan akibat mengalami cedera pergelangan kaki kanan, di seri pertama pertandingan Paralayang di Gunung Mas, Cisarua, Kabupaten Bogor.
Manajer tim Paralayang Kota Depok, Eki Ramadhan menjelaskan, Saepul terkena cedera setelah melakukan pendaratan tidak sempurna. Atau biasa disebut hard landing.
“Saepul memaksakan break agak dalam, padahal posisi spot landing masih terlalu tinggi,” terang Eki kepada Harian Radar Depok, Rabu (03/10).
Setelah hard landing, Saepul langsung dibawa ke tenda kesehatan untuk ditangani petugas medis dari pihak panitia Porda 2018.
Untuk pemeriksaan lebih lanjut, kata Eki, Saepul diantar ke RS Ciawi untuk di rontgen.
”Menurut hasil rontgen, tidak ada tulang yang retak. Besok pagi sudah boleh pulang, tapi harus menginap di rumah sakit malam ini (03/10) untuk istirahat,” imbuhnya.
Akibat cedera ini, dokter mengharuskan Saepul istirahat dan menghentikan partisipasinya di Porda 2018. Padahal, Saepul adalah harapan Kota Depok di tiga nomor pertandingan sekaligus. Yaitu, di nomor ketepatan mendara junior putra, nomor lintas alam jarak terbuka (OD) dan di nomor lintas alam terbatas (RTG).
Menurut Eki, paralayang termasuk cabor aerosport yang ekstrim dan beresiko tinggi. Untuk itu, para atlet selalu diintai oleh cedera seperti yang dialami Saepul.
”Tapi, kami akan tetap berusaha yang terbaik untuk Kota Depok,” pungkasnya.(mg2)