RADARDEPOK.COM - PT PLN (Persero) terus berupaya melakukan transisi energi fosil ke energi bersih pada pembangkit-pembangkit listrik yang dioperasikan.
Upaya tersebut untuk mendukung langkah pemerintah meningkatkan porsi Energi Baru Terbarukan pada pembangkit listrik di Indonesia menjadi 23% pada 2025.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata merupakan salah satu proyek strategis nasional dan langkah serius pemerintah Indonesia dalam mewujudkan transisi Net Zero Emission 2060.
Baca Juga: Terdepan di Sektor Bank Syariah, BSI Sabet Berbagai Penghargaan
Bersamaan dengan kunjungan Presiden Joko Widodo ke pemerintah Uni Emirat Arab di Abu Dhabi pada 12 Januari 2020 lalu, PLN melakukan Power Purchase Agreement (PPA) dengan konsorsium PT. PJB Investasi dan Perusahaan Masdar Energy dengan project cost senilai 129 Juta USD dan harga yang cukup kompetitif di 5,8 cent USD/kWh.
Dengan kapasitas 145 MWp, maka PLTS terapung tersebut didaulat akan menjadi pertama di Indonesia, terbesar se-Asia Tenggara dan terluas kedua di dunia.
PLTS Cirata diprediksi dapat menghasilkan energi hijau hingga 245 juta kWh per tahun dan mengurangi emisi karbon dioksida 214.000 ton per tahun.
Baca Juga: Technical Skill Contest, Upaya AHM Mengalibrasi Kompetensi Para Teknisi
Setelah melalui proses yang panjang, kini konstruksi PLTS Terapung Cirata sudah mendekati waktu energize Commercial On Date (COD) yang akan direncanakan pada tanggal 16 September 2003 serta akan diresmikan Presiden RI pada Hari Listrik Nasional ke-78 tanggal 27 Oktober 2023 mendatang.
Forum Group Discussion (FGD) strategi pencapaian Sertifikat Layak Operasi (SLO) dengan COD bertahap sudah dilakukan PJB Masdar Solar Energy (PMSE), PLN Kantor Pusat, PLN Pusertif, PLN Unit Induk Pusat Pengatur Beban Jawa, Madura dan Bali (PLN UIP2B Jamali), PLN UITJBT, PLN UIPJBT pada awal Agustus 2023 di PLN Nusantara Power UP Cirata.
Direktur Pengembangan Bisnis dan Niaga, Muhamad Reza menyampaikan, dari FGD serta kunjungan ke site, semua dapat melihat progres konstruksi PLTS yang sudah signifikan ini per akhir Juli mencapai 72,5%.
Baca Juga: 4 Tanda dan Gejala Busi Sepeda Motor Kamu Rusak, Nomor Tiga Sering Dirasakan
Sehingga perlu bantuan dan sinergi seluruh unit dalam melakukan persiapan-persiapan yang mendukung kelancaran proses penerbitan SLO.
Sementara, General Manager PLN UIP2B Jamali, Munawar Furqan menyebut, proses energize PLTS ini merupakan pertama kali di Sistem Jawa, Madura, dan Bali, dengan berkaca pengalaman seperti di jaringan sistem lain di Lombok, Kupang, Likupang Sulawesi dan lain-lain.
Artikel Terkait
Gak Ada Obatnya, Sekda Supian Suri: Depok Masuk Nominasi ASEAN Smokefree Award
Rekonstruksi Mahasiswa UI yang Dihabisi Kakak Tingkatnya di Depok, di Adegan 24 Bikin Ngeri
IBH : Pikiran Terbuka Mampu Majukan Sekolah di Depok, Begini Alasannya
IQAir Rilis Polusi Depok Terburuk, Kemendagri Terbitkan Inmendagri untuk Jabodetabek
Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono : Salurkan Ratusan Bantuan Tahap Tiga Penerima Manfaat KDS
Innalillahi, Suami Istri Meninggal Berpelukan saat Kebakaran di Sukmajaya Depok
Pemkot Pertanyakan Akurasi IQair, Solusi Polusi Udara Depok Tinggal Tunggu Arahan