Minggu, 21 Desember 2025

Tayang September 2025 di Bioskop! Inilah Sinopsis Film Horor Menjelang Magrib 2: Wanita yang di Rantai

- Minggu, 6 Juli 2025 | 19:52 WIB
Poster film horor Menjelang Magrib 2: Wanita yang di Rantai akan tayang September 2025 (Instagram/@menjelangmagrib2)
Poster film horor Menjelang Magrib 2: Wanita yang di Rantai akan tayang September 2025 (Instagram/@menjelangmagrib2)

RADARDEPOK.COM - Para pecinta film horor tanah air siap-siap menyambut kengerian baru dalam film Menjelang Magrib 2 : Wanita yang di Rantai, yang dijadwalkan tayang di bioskop mulai 4 September 2025.

Sekuel dari film Menjelang Magrib ini menghadirkan kisah yang tak kalah mencekam, dengan latar sejarah dan kepercayaan mistis masyarakat pada masa lampau.

Film ini merupakan karya dari sutradara sekaligus produser Helfi Kardit, yang sebelumnya juga menyutradarai film sebelumnya.

Diproduksi oleh Helroad Films, film ini menjanjikan pengalaman horor yang lebih dalam dan penuh ketegangan, dengan menghadirkan teror dari makhluk gaib bernama Ummu Sibyan, sosok jin yang dikenal dalam mitologi sebagai pengganggu anak-anak dan wanita.

Baca Juga: Waspada! PKB Jawa Barat Semakin Militan Usai Gembleng Ratusan Panji Bangsa di Citeureup Bogor

Menjelang Magrib 2 ini dibintangi oleh Aditya Zoni, Ajeng Fauziah, Muthia Datau, Aurelia Lourdes, Aisha Kastolan, Ageng Kiwi, Shania Sree, Ratu Dewi Imasy, hingga Fendi Pradana.

Sinopsis film ini sendiri berlatar tahun 1920, pada masa Hindia Belanda, ketika sekolah kedokteran pribumi STOVIA baru mulai melahirkan para lulusan muda.

Salah satu tokohnya adalah Giandra (diperankan oleh Aditya Zoni), seorang dokter muda lulusan STOVIA yang membaca sebuah berita di koran Javasche Courant mengenai seorang gadis di desa Karuhun yang dipasung karena dianggap mengalami gangguan jiwa.

Gadis itu bernama Layla (Aisha Kastolan), dan berita tersebut ditulis oleh Rikke (Aurelia Lourdes), seorang jurnalis keturunan Belanda-pribumi.

Baca Juga: Deny Kartika Dorong Pembentukan Perda Anak Yatim di Depok, Ini Ragam Manfaatnya

Praktik pemasungan dan pengobatan mistik yang dilakukan oleh dukun setempat membuat Giandra merasa harus turun tangan, karena bertentangan dengan ilmu medis yang ia pelajari.

Giandra pun memutuskan melakukan perjalanan ke Desa Karuhun, sebuah desa terpencil di kaki gunung yang hanya bisa dijangkau dengan pedati (kereta yang ditarik kerbau). Sesampainya di sana, ia disambut oleh Rikke, yang juga tertarik dengan kehadiran sang dokter muda.

Rikke hanya memberi tiga kata peringatan kepada Giandra: "Kultur, Mistik, Tahayul." Tiga kata tersebut menjadi simbol konflik yang akan dihadapi Giandra antara sains dan rasionalitas versus kepercayaan dan adat istiadat masyarakat yang telah mengakar selama ratusan tahun.

Pertarungan ini membawa Giandra dalam serangkaian pengalaman mencekam, penuh misteri dan teror yang menguji keyakinan, nalar, dan nyawanya sendiri.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Sinopsis Film Pangku, Karya Sutradara Reza Rahadian

Kamis, 6 November 2025 | 09:15 WIB

Single Srengenge: Kisah Cinta Abadi Vela Zaladara

Selasa, 26 Agustus 2025 | 14:14 WIB
X