RADARDEPOK.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok akan melibatkan belasan ribu kader Posko Pelayanan Terpadu (Posyandu) dalam mencegah Penyakit Tidak Menular (PTM).
Berdasarkan catatan Dinkes Kota Depok, terdapat 14.211 kader Posyandu di wilayahnya. Nantinya, mereka akan ditugaskan untuk melakukan deteksi dini sebagaimana arahan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menargetkan pemberian deteksi dini gratis bagi 140 juta rakyat Indonesia pada tahun ini.
Baca Juga: Sepak Bola Jalur Langit, Jelang Piala Dunia U17, Ketua PSSI Mohon Doa Pada Pemuka Ponpes
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Depok, Umi Zakiyati mengatakan, belasan ribu kader posyandu itu sudah melakukan deteksi dini terhadap berbagai penyakit. Termasuk, pemeriksaan dini dan pemanduan.
"Jumlah kader Posyandu yang ada di data terdapat 14.211 kader Posyandu, ini sebenarnya kegiatan yang sudah rutin dilakukan oleh Dinkes, Puskesmas, Posbindu utk pemeriksaan dini faktor resiko PTM dan Pandu PTM," ungkap Umi Zakiyati kepada Radar Depok, Kamis (28/9).
Baca Juga: Brand Festival Informa Electronics Detos Depok Lagi Diskon Gila Gilaan, Tunggu Apa Lagi
Menurut Umi Zakiyati, deteksi dini itu dimaksudkan untuk pencegahan PTM. Contohnya, penyakit kardiovaskular seperti jantung dan stroke yang memakan beban pembiayaan hingga Rp15,37 triliun pada 2022.
"Karena capaian masih rendah, maka Kemkes ingin menggalakan kegiatan tersebut," ujar Umi Zakiyati.
Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes, Eva Susanti menuturkan, deteksi dini yang mellibatkan kader Posyandu itu dipengaruhi belum tercapainya target skrining pada tahun ini.
"Tapi, sayangnya saat ini baru sekitar 30,6 juta penduduk deteksi dini. Jadi, masih rendah sekali capaian skrining kita," kata Eva Susanti, beberapa waktu lalu.
Eva Susanti menerangkan, penurunan deteksi dini hingga ke tingkat Posyandu itu untuk memperluas cakupan skrining. Setidaknya, terdapat 273 juta penduduk Indonesia yang rumahnya akan disambangi kader Posyandu.
Baca Juga: Curug Goa Lumut Endah, Tempat Ngadem Tersembunyi di Bogor dengan Air Super Jernih Hanya Rp10.000
Lebih lanjut, beber Eva Susanti, capaian deteksi dini secara nasional baru sekitar 16,4 persen. Sementara, provinsi dengan capaian deteksi dini tertinggi adalah Nusa Tenggara Barat sebesar 48 persen disusul Banten sebesar 39,2 persen. Sedangkan, provinsi dengan capaian terendah adalah DI Yogyakarta sebesar 6,8 persen dan Papua sebesar 2,2 persen.
Artikel Terkait
Cafe Pasir Angin Pas, Menawarkan Pesona Ngopi di Tengah Hutan Pinus dengan Panorama Gunung Salak dan Pangrango
Lagi Asyik Lari Pagi di Kampus, Mahasiswi UI ini Diduga jadi Korban Pelecehan Pelajar SMP
Polri Tetapkan 6 Tersangka Mafia Bola Liga 2 Musim 2018, Modus Pengaturan Skor
Viral! Penjual Es Campur di Depok Nyaris jadi Korban Hipnotis, Modus Pelaku Jaminkan BPKB Motor
Info Terbaru! Kini Tempat Wisata Villa Khayangan Punya Wahana Seluncuran Rainbow Slide, Cek Harga Tiketnya
Sering Jual Obat Tramadol dan Dextro, Konter HP di Cimanggis Depok Digerebek Warga
Sensasi Main Air di Telaga Batu, Tempat Wisata Paling Dekat Depok, Airnya Hijau Banget, loh!
Makan Bakso Sepuasnya di Baso Parahyangan Prasmanan Sentul Bogor, Harganya Murah banget, cuma Seribuan!
1,5 Jam dari Depok! Tempat Wisata Camping Bukit Alas Bandawasa, Serasa Tidur di atas Awan
Curug Goa Lumut Endah, Tempat Ngadem Tersembunyi di Bogor dengan Air Super Jernih Hanya Rp10.000