Kekeringan di Sawangan Makin Parah

RADARDEPOK.COM – Masyarakat yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau panjang terus bertambah seiring berjalannya waktu.

Sebagai upaya untuk mengurangi beban masyarakat yang terdampak, berbagai instansi Pemerintah Kota Depok bekerjasama dalam hal ini untuk mendistribusikan air bersih, lengkap dengan memasang toren di lokasi yang terdampak kekeringan, seperti yang dilakukan di wilayah Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Selasa (17/10).

Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Bencana Damkar Kota Depok, Denny Romulo mengatakan, adapun dua wilayah yang terdampak kekeringan di wilayah Kecamatan Sawangan, terdiri dari wilayah di Kelurahan Pasir Putih dan Pengasinan.

Baca Juga: Erick Unggah Foto Bareng Prabowo, Netizen: Adem

“Dalam melakukan distribusi air bersih dan pemasangan toren, kami kolaborasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok, PDAM PT Tirta Asasta, serta Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Depok,” tutur Denny Romulo, Selasa (17/10).

Dia mengungkapkan, adapun titik lokasi penyaluran air bersih, dan pemasangan toren yang berada di Kecamatan Sawangan ini beralamat di Jalan Kekupu 2-19, Kelurahan Pasir Putih dan Jalan Sawo 20, Kelurahan Pengasinan.

Berkaitan dengan jumlah warga yang terdampak, Denny Romulo membeberkan, ditotalkan ada sekitar 205 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak kekeringan, akibat musim kemarau panjang yang melanda Kota Depok.

Baca Juga: Kereta Argo Semeru dan Argo Wilis Tabrakan, Gerbong Miring ke Luar Lintasan

“Berdasarkan data yang kami dapat. Untuk wilayah Pasir Putih yang terdampak kekeringan ada sekitar 100 KK, sedangkan di wilayah Pengasinan ada sekitar 105 KK,” ungkap Denny Romulo.

Lebih lanjut, terkait dengan distribusi air bersih yang diberikan, dua armada dikerahkan ke titik lokasi berdasarkan laporan kekeringan yang diterima, dengan total distribusi air bersih yang diberikan mencapai 3.500 liter air.

“Di wilayah Pasir Putih kami menyalurkan 1.500 liter air bersih. Kemudian di wilayah Pengasinan, kami menyalurkan 2.000 liter air bersih. Perbedaan jumlah ini, berkaitan juga dengan perbedaan jumlah warga yang terdampak,” jelas Denny Romulo.***