Mahasiswa UI Adakan Lokmin Di Jatijajar, Bahas Masalah Hipertensi

RADARDEPOK.COM – Mahasiswa Program Magister Keperawatan, Universitas Indonesia (UI) melaksanakan lokakarya mini lintas sekor Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos. Hal ini sebagai evaluasi pada kegiatan pengabdian masyarakat.

Lurah Jatijajar, Mujahidin menjelaskan, para mahasiswa Program Magister Keperawatan UI ini sedang melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di wilayah Jatijajar dan melakukan penelitian terkait kesehatan masyarakat.

“Mahasiswa sedang melakukan kegiatan pengmas selama 1 tahun di Jatijajar, ini baru bulan ketiga, jadi mereka melakukan evaluasi setiap tiga bulan sekali,” ujar dia kepada Harian Radar Depok, Jumat (20/10).

Baca Juga: Putri Pendiri NU Doakan Jokowi Diberi Keselamatan di Akhir Jabatannya

Dalam evaluasi membahas hasil dari kegiatan pengmas dan menekan masalah kesehatan yang berada di wilayah kerjanya.

“Hasil evaluasi ini, salah satunya mengenai persoalan hipertensi dan penyakit tidak menular (PTM) lainnya, karena paling banyak yang berada di Kelurahan Jatijajar,” ucap dia.

Menurut dia, lokmin lintas sektor ini difokuskan untuk penyakin Hipertensi. Karena, penyakit itu masuk menjadi kategori 10 terbanyak di wilayah Jatijajar. Hal ini berdasarkan identifikasi lapangan Puskesmas Jatijajar.

“Maka dari itu, hari ini kami naikkan penyakit hipertensi ini di dalam kegiatan lokmin lintas sektor,” ucap dia.

Baca Juga: Tentara dan Polisi Tangkapi Mahasiswa yang Ingin Demo Politik Dinasti

Mujahidin mengatakan, dalam menangani penyakit ini, pihaknya akan kembali mengaktifkan posyandu PTM.

Yang merupakan sebagai wadah untuk memberikan edukasi penyuluhan dan sosialiasi kepada masyarakat.

“Lalu di sana juga ada skrining kesehatan kepada masyarakat dari faktor risiko hipertensi,” kata dia.

Baca Juga: Baznas Depok Bentuk Unit Pengumpul Zakat, Begini Cara Kerjanya

Mujahidin berharap, dengan adanya kegiatan ini bisa meningkatkan kualitas kesehatan kepada masyarakat kelurahan Jatijajar, khusunya mengurangi angka hipertensi.

“Hal ini untuk memberikan edukasi kepada stakeholder untuk menekan angka penyakit tidak menular di Jatijajar,” tutur dia.