Sukseskan Pemilu, Kecamatan Tapos Target Paritisipasi Pemilih 2024 Diatas 80 Persen

RADARDEPOK.COM - Kelurahan Tapos mendapatkan sosialisasi Kelurahan Pemilu yang yang dilaksanakan oleh  Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Depok, agar bisa mendongkrak partisipasi pemilih pada Pemilu 2024.

Camat Tapos, Abdul Mutolib mengatakan, dengan adanya kegiatan ini masyarakat bisa lebih paham mekanisme Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Sehingga mengetahui setiap tahapan dari Pemilu mendatang.

“Kita harus sosialiasikan terus terkait pemilu, agar masyarakat antusias hadir saat hari pencoblosan untuk menentukan pilihan mereka,” ujar dia kepada Harian Radar Depok, Jumat (25/11).

Baca Juga: Di Puncak Ada Tempat Wisata yang Bisa Keliling Dunia Hanya dengan Rp30 Ribu Aja, Yuk Intip Lokasinya!  

Abdul Mutolib mengatakan, pihaknya sudah menargetkan partisipasi masyarakat dalam mengikuti kegiatan pemilu sebesar 80 persen dari 183, 025 daftar pemilih tetap (DPT) di Kecamatan Tapos.

“Maka dari itu, masyarakat harus bisa menyalurkan dan memanfaatkan hak pilihnya dalam menentukan masa depan,” kata Abdul Mutolib.

Selaian mengadakan kegiatan ini, Kecamatan Tapos telah melaksanakan kirab pemilu untuk mensosialisasikan juga pelaksanaan Pemilu 2024 dengan belasan partai politik. Hal ini dilakukan sebelum masa kampanye Caleg yang akan dimulai 28 November nanti.

Baca Juga: Mana nih Anak Muda yang Suka Nongkrong dan Nyari Tempat Estetik Buat Foto-Foto, Yuk Datang Aja Ke Kebon Joyo Cafe dan Resto!

“Kita mengarak bendera 18 bendera partai, sekaligus untuk mensosialisasikan pelaksanaan Pemilu 2024 kepada masyarakat, dengan menyambangi berbagai tempat ramai di Kecamatan Tapos,” ujar dia.

Menurut dia, estafet pembangunan yang berada di Kota Depok, yaitu melalui pesta demokrasi yang di adakan 5 tahun sekali. Maka, penting bagi masyarakat  yang sudah mempunyai hak pilih untuk ikut dalam menyukseskan pemilu.

“Penting bagi masyarakat yang berkali-kali sudah memilih, apalagi bagi pemilih pemula untuk ikut berpartisipasi, jangan hanya jadi penonton, tetapi sebagai penentu program pembangunan yang berada di wilayahnya,” tutur dia.***