Senin, 22 Desember 2025

Gencar Edukasi Pencegahan Stunting, Anggota DPR RI Wenny Haryanto Jelaskan Secara Detail Ciri hingga Penanganan

- Kamis, 14 Desember 2023 | 07:15 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI, Wenny Haryanto bersama BKKBN dan DP3AP2KB Kota Depok saat mengedukasi masyarakat soal pencegahan Stunting di Gedung MUI, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok (ARNETKELMANUTU/RADARDEPOK)
Anggota Komisi IX DPR RI, Wenny Haryanto bersama BKKBN dan DP3AP2KB Kota Depok saat mengedukasi masyarakat soal pencegahan Stunting di Gedung MUI, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok (ARNETKELMANUTU/RADARDEPOK)

RADARDEPOK.COM-Anggota Komisi IX DPR RI, Wenny Haryanto bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan gencar memberikan edukasi kepada masyarakat seluruh usia untuk peduli lakukan pencegahan stunting.

Berlangsung di Gedung MUI Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Wenny dan BKKBN serta DP3AP2KB Kota Depok menjelaskan kepada 300 lebih masyarakat Kota Depok.

Baca Juga: UHC Sejak 1 Desember 2023, Komisi D Kompak Dukung Pemkot Depok Berlakukan Berobat Pakai KTP

Dalam sambutannya anggota Komisi IX DPR RI, Wenny Haryanto menjelaskan bahwa Indonesia akan mengalami bonus demografi di tahun 2045. 

Bonus demografi itu sendiri adalah suatu kondisi di mana mayoritas penduduknya berada dalam usia produktif mulai umur 15 tahun sampai 64 tahun.

Namun sayangnya bonus demografi ini bisa terhambat karena tingginya angka stunting di Indonesia yang pada tahun 2021 lalu ini sekitar 24,4 persen. 

Wenny melanjutkan Kondisi seperti ini mengakibatkan Presiden Jokowi meminta kepada BKKBN untuk menjadi leader secara nasional dalam pencegahan dan penurunan stunting tahun 2024 nanti menjadi 14 persen.

Baca Juga: Terharu! Warganet Banjiri Pujian Kepada Capres 02 Prabowo Usai Debat Capres 2024

“Presiden Joko Widodo telah menetapkan Indonesia harus bisa menekan stunting menjadi 14 persen. Pada 2021, posisinya masih 24,4 persen secara nasional. Ini berarti satu dari empat anak Indonesia tercatat stunting,” jelas Wenny.

Masyarakat saat mendapatkan doorprize dari BKKBN saat sosialisasi pencegahan Stunting di Gedung MUI, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok
Masyarakat saat mendapatkan doorprize dari BKKBN saat sosialisasi pencegahan Stunting di Gedung MUI, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok (ARNETKELMANUTU/RADARDEPOK)

Lebih jauh Wenny menjelaskan, stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.

Nah, percepatan penurunan stunting merupakan upaya intervensi yang dilaksanakan secara konvergen, holistik, integratif, dan berkualitas melalui kerja sama multisektor di pusat, daerah, dan desa.

Baca Juga: Seru Banget Nih, Villa di Tempat Ini Dekat 6 Curug Sekaligus, Viewnya Gak Ada Lawan Keren Banget!

“Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan dan perkembangan akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama, yaitu mulai pada 1000 hari pertama,” ujar Wenny Haryanto.

Tak lupa Wenny Haryanto memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Depok karena angka stunting Kota Depok merupakan yang terendah se-jawa Barat dengan nilai 12,3 persen. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X