Puskesmas Ratujaya Depok Beri Penyuluhan Tuberkulosis, 2 Dokter Langsun Turun Tangan

RADARDEPOK.COM–Unit Pelayanan Terpadu Daerah (UPTD) Puskesmas Ratujaya beri penyuluhan Tuberkulosis kepada pengunjung Puskesmas.

Kepala Puskesmas Ratujaya, dr Imron mengatakan,Penyuluhan Tuberkulosis (TB) dilakukan di ruang tunggu pasien di UPTD Puskesmas Ratujaya.

Baca Juga: Pradi Supriatna : Terima Kasih Kepada Seluruh Sahabat yang Berjuang Bersama

“Penyuluhan tersebut diikuti sekitar 30 orang. Penyuluhan dilakukan oleh dua dokter internship, dr Iship dan dr Afiya,” kata dr Imron kepada Radar Depok.

dr Imron menyatakan, TB yang dulu dikenal dengan TBC adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB.

“Kuman nya ialah Mycobacterium Tuberkulosis. Kuman tersebut biasa nya menyerang paru-paru, tetapi dapat juga menyerang organ atau bagian tubuh lain seperti tulang, kelenjar serta kulit,” ucap dr Imron.

dr Imron menerangkan, gejala utama TB ialah batuk secara terus menerus dan berdahak selama dua minggu atau lebih.

Baca Juga: Segarnya Berendam di Pemandian Air Panas Hanjuang Hot Spring, Destinasi Wisata di Garut

“Adapun gejala lainnya berupa. Batuk bercampur darah, sesak nafas dan nyeri dada, nafsu makan berkurang, berat badan turun, rasa lemas, demam, berkeringat di malam hari walau tidak melakukan kegiatan,” terang dr Imron.

dr Imron menambahkan, TB dapat menyerang siapa pun, terutama yang memiiki usia produktif dan anak-anak.

“Apabila tidak di obati 50% pasien TB akan meninggal setelah lima tahun,” ungkap dr Imron.

Baca Juga: Selami Camat Tapos Depok, Abdul Mutolib Awasi Penyelenggaraan Pemilu : Kenakan Rompi Pengawas, Tegakan Aturan yang Berlaku

dr Imron menjelaskan, penularan penyakit TB ialah disaat pasien TB batuk dan bersin lalu kuman tersebar. Karena, pasien TB dahaknya mengandung kuman TB BTA positif.

“Semakin banyak kuman yang ada di tubuh pasien. Maka, semakin banyak peluang untuk tersebar penyakit TB tersebut. Hanya saja, pasien TB tidak dapat menularkan kuman tersebut melalui perlengkapan pribadi yang sudah di bersihkan,” jelas dr Imron. (***)