RADARDEPOK.COM – Genangan air yang tak kunjung surut di Jembatan Penghubung Pasir Putih dan Cipayung, di Jalan Mawar, RT3/4 Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, membuat warga geram.
Bagaimana tidak, air yang merendam jembatan penghubung tersebut tak kunjung surut selama lima bulan terakhir. Tinggi air mencapai 1 meter. Tiga rumah pribadi, yang meliputi tiga Kepala Keluarga (KK), terpaksa pindah dan mengontrak.
Baca Juga: Pemkot Depok Tangani Trauma Psikologis Korban Begal, Wakil Walikota Beri Pesan Ini
Ketua RT3/4 Pasir Putih, Tabroni mengungkapkan, banjir sudah merendam jembatan penghubung tersebut selama lima bulan terakhir. Hal ini, berdampak pada berbagai tempat usaha milik warga, karena akses jalan di jembatan yang terputus karena tak bisa dilewati pengendara.
“Selama lima bulan, lokasi ini bagaikan kota mati. Sepi. Tempat usaha milik warga di sini sepi semua, ya karena jembatan penghubung itu terputus selama lima bulan digenangi air,” tutur Tabroni, Senin (29/4).
Baca Juga: Pilkada Serentak 2024, Khairulloh : Imam Budi Hartono untuk Depok, Mohammad Idris untuk Jabar
Tabroni membeberkan, ketinggian air yang menggenangi jembatan penghubung selama lima bulan terakhir ini rata-rata mencapai ketinggian 1 meter. Dampaknya, tiga rumah pribadi atau tiga KK yang ada di sekitar jembatan terendam, hingga akhirnya pemilik rumah memilih untuk pindah dan mengontrak.
Bahkan, lanjut Tabroni, maksimal ketinggian air ketika musim penghujan bisa mencapai 3 meter. Ketinggian air tersebut, juga berdampak hingga menggenangi beberapa rumah warga yang ada di sekitar jembatan penghubung.
Baca Juga: Tempat Camping Super Luas yang Bisa Sekalian Jalan dan Main Air ke 2 Curug yang Airnya Biru Abis!
"Jembatan penghubung ini memang sudah terendam selama lima bulan. Tetapi bukan hanya lima bulan terakhir ini saja, jembatan penghubung itu sudah mulai terendam sejak tahun 2019," beber Tabroni.
Indikasi air dapat menggenangi jembatan tersebut, sambung Tabroni, dikarenakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung yang sudah overload dan kerap longsor. Sehingga, saluran air yang ada di sana tersendat, dan air tidak dapat mengalir dengan baik. Akhirnya, berimbas pada jembatan penghubung dengan kontur tanah yang rendah.
Masyarakat sangat menyayangkan, bahwasannya Pemerintah seakan acuh dengan kondisi jembatan penghubung yang sudah bertahun-tahun digenangi air tersebut. Tabroni berharap, setidaknya ada perhatian lebih dari Pemerintah atas akses jalan warga yang sudah terputus itu.
“Solusi dari kami, jembatan penghubung ini lebih baiknya dibangun layaknya jembatan layang, agar air mengalir dari bawah jembatannya. Kami berharap ada aksi nyata yang serius dari Pemerintah untuk menangani jembatan penghubung ini,” ucap Tabroni memungkasi. ***
Artikel Terkait
Pilkada Serentak 2024, Khairulloh : Imam Budi Hartono untuk Depok, Mohammad Idris untuk Jabar
Buka Koalisi jelang Pilkada 2024, Golkar Kabupaten Bogor Sambangi PKB dan Demokrat
PLN Sukses Jaga Keamanan dan Keandalan Pasokan Listrik PHPU Pilpres 2024
Targetkan 5.000 Orang Hadir Nobar di DOS, Ini Prediksi Skor Walikota dan Wakil Walikota Depok
PLN Sukses Suplai Listrik Tanpa Kedip di DKI Jakarta dan Banten Selama Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah
Bukan Hanya Bogor, Bandung Juga Punya Tempat Camping Ala Korea, Di Sini Lokasinya!
Pemkot Depok Tangani Trauma Psikologis Korban Begal, Wakil Walikota Beri Pesan Ini