Senin, 22 Desember 2025

Disiarkan oleh Universitas Gunadarma, CEO Mentorship 2024 : Kolaborasi Inovasi Sebagai Solusi Ketahanan Pangan dan Kemandirian Kesehatan Nasional

- Sabtu, 25 Mei 2024 | 19:37 WIB
CEO Mentorship, sebuah acara yang bertujuan untuk mempereratk olaborasi antara industri dan pendidikan, kembali hadir di Jakarta, Selasa (7/5).
CEO Mentorship, sebuah acara yang bertujuan untuk mempereratk olaborasi antara industri dan pendidikan, kembali hadir di Jakarta, Selasa (7/5).

"Guna terus berkontribusi pada kemandirian pangan di Indonesia," beber Budiyanto.

Baca Juga: 33 Panwascam Kota Depok Waspadai Pilkada, Berikut Nama dan Kecamatannya

Di sektor kesehatan, derasnya impor bahan baku obat dan alat kesehatan masih menjadi
tantangan utama bagi industri farmasi di Indonesia, dengan persentase yang mencengangkan mencapai sekitar 90 persen untuk bahan baku obat dan 88 persen untuk alat kesehatan di tahun 2022. Ketergantungan ini menyoroti perlunya pengembangan riset dari hulu ke hilir untukmengurangi ketergantungan pada produk impor. Capaian riset dan pengembangan inovasi kesehatan di Indonesia juga masih terbilang jauh dari memuaskan.

Untuk mengubah paradigma ini, peningkatan kapasitas riset dan pengembangan produk
farmasi serta alat kesehatan menjadi krusial. Melalui integrasi yang kuat antara akademisi,
industri, dan pemerintah, diharapkan ekosistem riset di Indonesia dapat semakin berkembang.

Langkah-langkah ini menjadi kunci dalam mewujudkan kemandirian bangsa dalam sektor kesehatan, menjadikan Indonesia lebih mandiri dan berdaya saing di pasar global.

Hendra Farma Johar dari PT Kimia Farma Tbk memberikan pendapatnya terkait program
dana padanan adanya platform untuk kolaborasi riset dan inovasi Kedaireka, ditambah dengan Program Dana Padanan, adalah sebuah harapan yang menjadi nyata baginya. 

Baca Juga: Berasal Kisah Nyata Perjuangan Seorang Jurnalis Meliput Perang Pada Film A Private War yang Akan Tayang di Bioskop Trans TV

"Semoga program ini dapat membuka mata para insan perguruan tinggi akan kebutuhan inovasi di industri farmasi, sehingga kolaborasi terjadi secara proaktif dari kedua belah pihak yang akhirnya akan lebih mempercepat kemajuan industri kesehatan di Indonesia," terang Hendra Farma Johar. 

Hendra Farma Johar juga membagikan beberapa langkah yang dapat diambil oleh para pemangku kepentingan untuk mendorong kemajuan kolaborasi riset industri farmasi di Indonesia, diantaranya, pentingnya untuk menghilangkan kecurigaan antar lembaga dan pemangku kepentingan agar tercipta harmonisasi dalam industri farmasi.

"Industri farmasi merupakan industri yang diatur dengan ketat secara global, sehingga
kolaborasi riset harus dimulai from scratch," ucap Hendra Farma Johar. 

"Mengingat ketatnya regulasinya, segala bentuk kolaborasi riset harus melibatkan regulator untuk memastikan bahwa proses penelitian sesuai dengan standar yang berlaku baik secara nasional maupun internasional," jelas Hendra Farma Johar.

Hendra Farma Johar menambahkan, selain hanya menjual produk obat, industri farmasi juga menawarkan jasa dan pelayanan. Oleh karena itu, kolaborasi riset juga diperlukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang disediakan.

Sebagai tokoh yang turut membidani lahirnya platform Kedaireka, Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Dirjen Diktiristek periode 2020-2024, Nizam menambahkan, penting bagi Indonesia untuk mengedepankan kolaborasi inovasi sebagai ujung tombak kemajuan bangsa.

Nizam menekankan, kunci utama dalam menumbuhkan ekosistem kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri adalah kesesuaian visi untuk memajukan ekonomi Indonesia melalui inovasi.

Baca Juga: Bungbuay Glamping: Pilihan Tepat yang Lagi Hits di Sukabumi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X