RADARDEPOK.COM-Sebuah buku karya Ahmad Bahar yang berjudul ‘Gibran The Next Presiden’ menuai polemik tengah masyarakat Indonesia. Karena, buku tersebut diisukan adanya muatan politik.
Sehingga, dalam peluncuran buku yang menggambarkan perjalanan seorang anak Presiden yang akan di prediksi menjadi Presiden di masa mendatang, terdapat hambatan yang cukup serius
Bagaimana tidak, hanya menyisakaan waktu H-3 pihak event organaizer (EO) pada acara tersebut, secara mendadak mengundurkan diri bahwa tidak bisa menerbitkan buku Gibran The Next Presiden.
Ahmad Bahar menjelaskan, proses penerbitan buku Gibran The Next Presiden, sebagai bentuk apresiasi dari masyarakat yang luar biasa. Hingga, hal ini terbukti terbukti dari sebanyak 15 podcast dan puluhan berita, yang menceritakan hal tersebut.
“Nah, yang paling mengganjal adalah kenapa buku ini dihambat untuk launching di Solo, EO tiba-tiba mengundurkan diri,” ujar dia kepada Harian Radar Depok, Kamis (20/6).
Baca Juga: Karawang Punya Nih, Serunya Nongkrong di Kafe Hidden Gem, dengan Harga yang Ramah di Kantong
Menurut dia, EO tersebut beralasan peluncuran buku tersebut sangat bermuatan politik. Sehingga, penulis merasa dirugikan sebagai penulis. Dimana, ia bersama tim yang sudah menyiapkan berbagai hal.
“Hal yang penting kedua penerbit buku ini akhirnya mengundurkan diri dan sejak hari ini. Sehingga, penerbitan saya ambil alih,” ucap dia.
Lanjut dia, untuk yang ketiga, Ahmad Bahar sebagai penulis mendapat kan sebuah ‘teror’ di nomor ponselnya. Bahwa, ia banyak menerima pesan dari orang tak dikenal yang meminta pekerjaan.
“Ibaratkan saya adalah seorang HRD di suatu kontor yang sedang membuka lowongan pekerjaan, jadi nomor HP saya banyak sekali menjadi tempat melamar kerja,” ungkap dia.
Ahmad Bahar menduga, adanya pihak yang menggunakan buzzer untuk ‘menyerang’ ponselnya.
“Ya saya kira kalau ada dugaan katanya seperti ini itu buzzer, tapi saya sih beritikat baik saja semoga memang benar hanya melamar kerja ya dan semoga ini hanya masalah nomor saja dan ini Cuma dugaan saya aja,” tutur dia.
Ahmad Bahar berharap dengan terbitnya buku ini yang terpaling penting adalah ‘menang ora opo-opo kalah yo uwis loh’.
“Jadi udahlah kawan-kawan yang kalah kita kerja lagi, bertarung lagi di 2029 dengan resiko di setiap sekolah dan tempat lain bakal terpampang foto mas Gibran sabagai wapres,” ungkap dia.
Menurut dia, Gibran menjadi sekolah wapres RI sudah sah melalui aturan yang benar dan jelas.
Baca Juga: Butuh Suntikan Dana! Anggaran Penanggulangan HIV/AIDS di Depok Cuma Rp200 Juta, Jumlah Kasus Bertambah Ratusan
“Yang merasa mau hormat masih belum nyaman tapi bagaimana wong aturannya sudah resmi dan benar, saya kira begitu saja,” ucap dia.
Artikel Terkait
Sinopsis Film Knibes Out, Tayang Malam Ini di Bioskop Trans TV, Kisah Detektif Blanch Mengungkap Kematian Penulis Novel Ternama
Berkenalan dengan Penulis Buku Islam Asal Depok, Rida Hesti Ratnasari, Gaungkan Islam Wasathiyyah Pada Momentum Tahun Politik : Bagian 1
Berkenalan dengan Penulis Buku Islam Asal Depok, Rida Hesti Ratnasari, Pernah Juara di Banyuwangi, Hasilkan Belasan Karya Tulis : Bagian 2
Berkenalan dengan Penulis Buku Islam Asal Depok, Rida Hesti Ratnasari, Aktif Sebagai Pengajar, Jadi Ahli Belasan Kasus Persidangan : Bagian 3 Habis
Berkenalan dengan Penulis asal Cimanggis Depok, Ahmad Bahar : Tulis Buku Gibran The Next Presiden, Dedikasikan Diri untuk Masyarakat