“Pertama pastinya inflasi tambah tinggi, karena naiknya harga barang-barang impor,” kata Qurtifa Wijaya.
Menurut Qurtifa Wijaya, hal ini disebabkan biaya produksi yang menggunakan bahan impor. Pastinya juga akan lebih mahal. Selain itu, kenaikan harga, bagi warga tentunya menambah beban biaya hidup masyarakat.
“Yang akan mengalami kenaikan, yakni pada sektor sektor perdagangan seperti elektronik, fashion, olahan makanan yang berbahan baku impor, dan otomotif akan terpengaruh dengan kenaikan harga,” ujar Qurtifa Wijaya.
Qurtifa Wijaya menjelaskan, dalam mengatasi inflasi akibat nilai tukar Rupiah yang melemah, pemerintah harus menstabilkan kembali nilai Rupiah. Seperti, dengan intervensi Bank Indonesia.
“Kemudian pemerintah dapat memberi stimulus keringanan pajak untuk masyarakat terdampak dan juga memberikan insentif bantuan keuangan atau bantuan sosial bagi masyarakat terdampak,” tutur Qurtifa Wijaya. ***
Artikel Terkait
28 Juni Kloter Pertama Haji Tiba di Depok, Dua Jemaah Ikut Tanazul Awal
DLHK Lakukan Geber Depok 2024 Bareng Komunitas
Dijebol Maling, Toko Vape di Mampang Kota Depok Alami Kerugian Rp10 Juta
Hari Krida Pertanian 2024! Petani asal Depok Hadiahi Supian Suri dengan Puisi Kemenangan, Sajaknya Bikin Terenyuh
Kelurahan Pancoranmas Kota Depok Perketat Kamtibmas Lingkungan, Gandeng RT RW Maksimalkan Keamanan
Pasangan Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq Final di Pilkada! Aspirin Siap Obati Depok
Uji Hafalan Alquran jadi Syarat Kelulusan di Ishlahul Ummah, Dadeng Wahyudi: Adab dan Akidah harus Ditanam
Mengintip Kegiatan Rutin Posyandu Tawes 2 RW15 Beji Depok : 70 Balita Rutin Dicek, Perhatikan Warga Lanjut Usia