RADARDEPOK.COM – Nyamuk mematikan aedes aegypti sudah mengamcam Kota Depok. Selama satu semester ini. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok mencatat sembilan orang meninggal akibat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kendati kasus DBD sempat melandai, namun angka ini menjadi perhatian serius bagi Dinkes yang terus berupaya meningkatkan pencegahan dan penanggulangan penyakit tersebut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2), Umi Zakiati mengatakan, pada Juni 2024 terdapat satu kasus meninggal karena DBD di Kelurahan Mekarjaya, dan bila ditotal pada sepanjang tahun ini korban meninggal DBD telah mencapai sembilan korban.
Baca Juga: Wakil Walikota Imam Budi Hartono Kunjungi MIN 1 Depok saat MPLS, Langsung Tunaikan Janji Ini
"Di total sudah berjumlah sembilan kasus meninggal," tutur Umi Zakiati kepada Harian Radar Depok, Rabu (17/7).
Umi Zakiati menuturkan, sampai Juni 2024 ini, Dinkes telah mencatat 3.328 kasus DBD di Kota Depok. Dengan kasus tertinggi pada Mei 799 kasus, disusul pada Maret 730 kasus, pada Juni 641 kasus, pada April 628 kasus, pada Februari 328 dan terakhir pada Januari 202 kasus.
"Saat ini kami sudah mencatat 3.328 kasus DBD dengan kasus tertinggi pada Mei yaitu 799 kasus," kata Umi Zakiati.
Baca Juga: Dukung Kemajuan Olahraga Masyarakat di Depok, Ini Langkah Nyata Imam Budi Hartono
Umi Zakiati membeberkan, apabila diambil dari data Januari hingga Mei, kasus terbesar DBD ada di Kelurahan Beji dengan 111 kasus, Kelurahan Sukamaju 102 kasus, dan Kelurahan Pancoran Mas sebanyak 97 kasus.
"Paling banyak itu ada di Kelurahan Beji, sebanyak 111 kasus DBD," ujar Umi Zakiati.
Disisi lain, Umi Zakiati juga mengungkapkan kelurahan-kelurahan dengan jumlah kasus DBD terendah. Yaitu Kelurahan Kedaung delapan kasus, Kelurahan Pangkalanjati tiga kasus, dan Kelurahan Pangkalanjati Baru satu kasus.
"Untuk kasus DBD terendah itu ada di Kelurahan Pangkalanjati Baru, yaitu hanya satu kasus saja," ungkap Umi Zakiati.
Umi Zakiati mengatakan, walaupun terdapat kasus korban meninggal, tetapi tren DBD saat ini mulai menurun. Terlihat pada Mei dengan 799 kasus dan Juni menjadi 641 kasus.
"Terlihat melandai, dihitung dari Mei hingga Juni itu ada penurunan sebesar 158 kasus DBD," tutur Umi Zakiati.
Artikel Terkait
Siap Bareng-Bareng Bangun Depok, Ojol Percayakan Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi jadi Walikota dan Wakil Walikota
Wakil Walikota Ajak Warga Depok Manfaatkan BISKITA, Beres Gratis 6 Bulan di Awal 2025 Bahas Tarif Hingga Subsidi
HUT ke 14 Radar Depok : Kita Menuju Depok Emas
Januari hingga Juni 2024 : 698 WNI Korban Kasus Perdagangan Orang, Ini Rincian Daerahnya
Radar Depok Tunjukan Eksistensi di Tengah Beragam Gempuran
Imam Budi Hartono Langsung Bantu Warga Rumah Rubuh, Pemilik Rumah: Alhamdulillah
Kejadian Cuci Rapor di Kota Depok Bisa Dipidanakan, Begini Penjelasan Pengamat