RADARDEPOK.COM - Kota Depok secara signifikan berhasil mengurangi tingkat kemiskinan. Berdasarkan hasil Survei sosial ekonomi nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS) Maret 2024, diperoleh angka kemiskinan kota Depok sebesar 2,34 persen. Menjadikannya kota dengan tingkat kemiskinan terendah di Pulau Jawa.
Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Mewujudkan Hunian Impian Pekerja Melalui Manfaat Layanan Tambahan
Statistisik Ahli Muda BPS Kota Depok, Hilmiah menuturkan, jika dilihat tren perkembangannya, tercatat bahwa angka kemiskinan Kota Depok mengalami penurunan sebesar 0,04 persen poin dari 2,38 persen pada 2023 menjadi 2,34 persen di 2024.
"Yang jelas kemiskinan kita itu turun, dari 2,38 persen menjadi 2,34 persen," ujar Hilmiah kepada Radar Depok, Kamis, (25/7).
Hilmiah menjelaskan, dalam menentukan tingkat kemiskinan termasuk di tingkat kabupaten/kota, BPS menggunakan garis kemiskinan sebagai indikator. Penduduk miskin adalah mereka yang berada dibawah garis kemiskinan.
Pada 2024, garis kemiskinan di Kota Depok ditetapkan sebesar Rp 843.893 per kapita per bulan. Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan garis kemiskinan tahun sebelumnya, yang sebesar Rp 804.984 per kapita per bulan.
"Disini kita memakai garis kemiskinan sebagai indikatornya. Tahun lalu itu indikatornya Rp 804 984 per kapita per bulan, tahun ini sebesar Rp 843 893 per kapita per bulan," tutur Hilmiah.
Lebih lanjut, Hilmiah mengungkapkan, perubahan garis kemiskinan ini mencerminkan penyesuaian terhadap kondisi ekonomi dan harga-harga kebutuhan pokok yang terjadi dari tahun ke tahun.
"Indikatornya saja sudah naik, tandanya ekonomi masyarakat saat ini lebih baik dibanding tahun lalu," kata Hilmiah.
Saat ini, perkiraan jumlah penduduk miskin secara absolut di Kota Depok mencapai 62,6 ribu penduduk, sedangkan pada tahun sebelumnya diperkirakan jumlahnya adalah 61,95 ribu penduduk. Hilmiah menegaskan bahwa peningkatan jumlah ini bukan disebabkan oleh kenaikan angka kemiskinan, melainkan karena pertambahan jumlah penduduk yang lebih tinggi dibandingkan dengan penurunan presentase angka kemiskinan.
"Meskipun persentase kemiskinan bisa menurun, jumlah absolut penduduk miskin dapat meningkat jika pertumbuhan penduduknya lebih cepat dari penurunan angka kemiskinannya," tutup Hilmiah.
Anggota Komisi B DPRD Kota Depok Fraksi PKS, Qurtifa Wijayab mengatakan, Pemkot Depok telah berhasil menciptakan lingkungan yang mendukung peningkatan ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, yang pada akhirnya mengarah pada penurunan angka kemiskinan.
"Ini menggambarkan berbagai program yang digulirkan pemerintah Kota Depok memberi dampak perbaikan pada ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," tutur Qurtifa Wijaya.
Artikel Terkait
Angkot AC Mikro Trans Depok Jawaban Kemacetan, Imam Budi Hartono : Diharapkan Bisa Tambah Kesejahteraan Warga
Pilih Walikota Depok Jangan Asal! Imam Budi Hartono Sudah Teruji Kerja Nyata : Ini Sederet Prestasinya di Bidang Sosial dan Kesejahteraan
Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono : Anak Adalah Investasi Terbesar
Wakil Walikota Imam Budi Hartono Panen Raya Ikan di Cipayung Depok, Intip Keseruannya!
Imam Budi Hartono Ingat Sosok Sang Ayah Kala Peluncuran Angkot AC di Depok, Ingin Sejahterakan Sopir!
Wakil Walikota Depok Sidak Pembangunan SMPN 34, Imam Budi Hartono Pastikan Akhir Tahun Selesai
Deklarasi Pasangan Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq di Pilkada Depok Sebentar Lagi, Farabi: Kami Ajukan Awal Agustus
Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono Sapa Pelaku Usaha dan Pembeli di Bazar UMKM, Makanannya Maknyus