RADARDEPOK.COM - Sistem pendidikan khususnya tingkat Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Depok terus dibenahi demi mendapatkan mutu terbaik.
Dari 273 SDN, Dinas Pendidikan (Disdik) Depok sudah empat kali regrouping. Perampingan ini tujuan guna meningkatkan efektivitas dalam kegiatan belajar dan mengajar (KBM).
Kepala Bidang SD Disdik Kota Depok, Wawang Buang menuturkan, sistem pendidikan dasar di Depok saat ini telah mencukupi kebutuhan anak. Terdapat 206 SDN, 190 sekolah swasta, dan beberapa madrasah untuk tingkat SD.
"Jadi pada dasarnya, pada tingkat SD itu kita sudah mencukupi, bahkan lebih dari itu," ucap Wawang Buang kepada Radar Depok, Selasa (10/9).
Menurutnya, meskipun jumlah sekolah saat ini memadai, Disdik Kota Depok mempertimbangkan kebijakan regrouping atau penggabungan sekolah untuk efisiensi dan peningkatan layanan pendidikan.
"Kita sedang mempertimbangkan, ada beberapa sekolah negeri yang akan kita regrouping," ujar Wawang Buang.
Baca Juga: Penipu Yoga Termehek-mehek saat Sidang di Depok, Tetap Dituntut 2 Tahun Penjara
Hingga saat ini, sudah ada empat kali proses regrouping di Depok. Dari awalnya 273 sekolah negeri, kini tersisa 206 sekolah. "Artinya memang sudah banyak sekolah yang kita regrouping," sambung Wawang Buang.
Contoh terbaru adalah regrouping SD Pondok Cina 1, 3, dan 5. Ketiga sekolah ini berada dalam area yang sama dan jumlah siswa di masing-masing sekolah memungkinkan untuk digabungkan.
"Kami hitung, jumlah siswa di area tersebut bisa ditampung di dua sekolah saja, sehingga SD Pondok Cina 5 digabungkan dengan SD Pondok Cina 1 dan 3," tutur Wawang Buang.
Baca Juga: Trotoar Jalan Komjen M Jasin dan Cinere Raya Ditata, Rogoh APBD Depok Rp8 Miliar
Selain faktor jumlah siswa, pertimbangan lain dalam regrouping adalah ketersediaan sarana dan prasarana. Sebagai contoh, rencana pembangunan SMP menjadi prioritas karena kebutuhan fasilitas pendidikan tingkat lanjut.
"Nah ketika ada rencana baru, ada pembebasan lahan dan sebagainya kita lebih memprioritaskan penambahan SMPN baru," tambah Wawang Buang.
Evaluasi juga dilakukan di area Mekarsari, di mana terdapat dua sekolah, yaitu SMPN 15 dan SD Mekarsari 1, dalam satu lokasi. Dimana efektivitas dari segi kegiatan sekolah seperti upacara bendera yang dilakukan bersamaan di satu tempat menjadi kurang kondusif.
Artikel Terkait
Perdana! KPU RI Gelar Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Pilkada Serentak di Kota Depok, Begini Kata Idham Holik
Dukung Perbaikan Gizi Anak, Indomaret Bersama Cussons Dukung Kegiatan Posyandu
Ditutup 10 September, Pendaftar CPNS Depok Capai 2.794 Orang, BKSDM Akui Masih Sepi Peminat
Bawa Bukti Lengkap! Deolipa Yumara Dampingi Sandi Laporkan Dugaan Korupsi Damkar Depok ke Kejari
Kejari Depok Pelajari Laporan Sandi, Masuk Tindak Pidana Korupsi Atau Tidak
Mengalir Deras! Pedagang Pasar Kemirimuka Deklarasi Dukung Imam-Ririn di Pilkada Depok, Komitmen Bantu Perjuangan Pedagang
Diduga Oknum TNI AD yang Bobol Minimarket Cilodong Beraksi Ketiga Kalinya, Buntut Terjerat Hutang Bank Rp200 Juta