Senin, 22 Desember 2025

67 SDN Depok Sudah Dilebur, Kebutuhan SMPN Baru Mendesak

- Rabu, 11 September 2024 | 10:45 WIB
Kepala Bidang Sekola Dasar (SD) Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, Wawang Buang, saat diwawancara oleh Radar Depok di Ruang Teratai, Gedung Balaikota Depok. (MONICA REISTIE/RADAR DEPOK)
Kepala Bidang Sekola Dasar (SD) Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, Wawang Buang, saat diwawancara oleh Radar Depok di Ruang Teratai, Gedung Balaikota Depok. (MONICA REISTIE/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM - Sistem pendidikan khususnya tingkat Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Depok terus dibenahi demi mendapatkan mutu terbaik.

Dari 273 SDN, Dinas Pendidikan (Disdik) Depok sudah empat kali regrouping. Perampingan ini tujuan guna meningkatkan efektivitas dalam kegiatan belajar dan mengajar (KBM).

Kepala Bidang SD Disdik Kota Depok, Wawang Buang menuturkan, sistem pendidikan dasar di Depok saat ini telah mencukupi kebutuhan anak. Terdapat 206 SDN, 190 sekolah swasta, dan beberapa madrasah untuk tingkat SD.

Baca Juga: Gebyar RSUD KiSA Depok 2024, Imam Budi Hartono : Pelayanan Sangat Luar Biasa, Berikut Layanan Kesehatan yang Tersedia

"Jadi pada dasarnya, pada tingkat SD itu kita sudah mencukupi, bahkan lebih dari itu," ucap Wawang Buang kepada Radar Depok, Selasa (10/9).

Menurutnya, meskipun jumlah sekolah saat ini memadai, Disdik Kota Depok mempertimbangkan kebijakan regrouping atau penggabungan sekolah untuk efisiensi dan peningkatan layanan pendidikan.

"Kita sedang mempertimbangkan, ada beberapa sekolah negeri yang akan kita regrouping," ujar Wawang Buang.

Baca Juga: Penipu Yoga Termehek-mehek saat Sidang di Depok, Tetap Dituntut 2 Tahun Penjara

Hingga saat ini, sudah ada empat kali proses regrouping di Depok. Dari awalnya 273 sekolah negeri, kini tersisa 206 sekolah. "Artinya memang sudah banyak sekolah yang kita regrouping," sambung Wawang Buang.

Contoh terbaru adalah regrouping SD Pondok Cina 1, 3, dan 5. Ketiga sekolah ini berada dalam area yang sama dan jumlah siswa di masing-masing sekolah memungkinkan untuk digabungkan.

"Kami hitung, jumlah siswa di area tersebut bisa ditampung di dua sekolah saja, sehingga SD Pondok Cina 5 digabungkan dengan SD Pondok Cina 1 dan 3," tutur Wawang Buang.

Baca Juga: Trotoar Jalan Komjen M Jasin dan Cinere Raya Ditata, Rogoh APBD Depok Rp8 Miliar

Selain faktor jumlah siswa, pertimbangan lain dalam regrouping adalah ketersediaan sarana dan prasarana. Sebagai contoh, rencana pembangunan SMP menjadi prioritas karena kebutuhan fasilitas pendidikan tingkat lanjut.

"Nah ketika ada rencana baru, ada pembebasan lahan dan sebagainya kita lebih memprioritaskan penambahan SMPN baru," tambah Wawang Buang.

Evaluasi juga dilakukan di area Mekarsari, di mana terdapat dua sekolah, yaitu SMPN 15 dan SD Mekarsari 1, dalam satu lokasi. Dimana efektivitas dari segi kegiatan sekolah seperti upacara bendera yang dilakukan bersamaan di satu tempat menjadi kurang kondusif.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X