Senin, 22 Desember 2025

Pengamat Transportasi Soal Macet Margonda : Tambah dan Tingkatkan Kualitas Transportasi Umum

- Selasa, 1 Oktober 2024 | 06:50 WIB
Potret kemacetan panjang Jalan Margonda Raya, Kota Depok selepas hujan. (RADAR DEPOK)
Potret kemacetan panjang Jalan Margonda Raya, Kota Depok selepas hujan. (RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM-Kemacetan yang kerap terjadi di Jalan Raya Margonda, Kota Depok memang erus menjadi perhatian Pemerintah Kota Depok untuk mengatasi permasalahan ini. Pasalnya, menurut data dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok ada 6012 kendaraan melintas di jalan tersebut pada setiap jamnya. 

Sehingga Pemerintah terus melakukan terobosan serta inofasi dalam mengurai kemacetan yang ada di Kota Depok, bukan hanya margonda. Salah satunya dengan Biskita Trans Depok, Angkot AC yang kini mulai beroperasi.

Baca Juga: Lebih Praktis dan Tetap Enak, Inilah Resep Nugget Ayam Tanpa Kukus yang Bisa Jadi Ide Bekal

Cara ini dinilai pengamat transportasi sangat efektif untuk mengurai kemacetan yang menjadi momok Kota Depok. Artinya, pemerintah tak tinggal diam dalam memberikan kenyamanan berkendara.

Pernyataan ini secara langsung disampaikan, Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno saat dikonfirmasi Radar Depok, Senin (30/9/2024).

Dirinya menerangkan, volume kendaraan yang tinggi ini mengindikasikan bahwa Jalan Raya Margonda tidak dapat menampung arus lalu lintas dengan baik, sehingga berpotensi menimbulkan kemacetan yang lebih parah.

"Ya kalau sebanyak itu sudah masuk kemacetan, namun ini bukan hanya tentang Margonda, tetapi juga ada hitungannya ya," tutur Djoko Setijowarno.

Baca Juga: Variasi Kue Talam Abon untuk Cemilan Keluarga dan Ide Jualan yang Enak dan Nagih! Begini Resep Buatnya

Djoko Setijowarno menjelaskan, bahwa dalam menentukan tingkat kemacetan, terdapat perhitungan yang dikenal sebagai Level of Service (LOS). LOS adalah indikator penting yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja suatu jalan berdasarkan perbandingan antara volume kendaraan dan kapasitas jalan.

"Nah kalau untuk Margonda saya tidak tau, karena harus dihitung dulu lebar jalannya berapa dari situ baru bisa dihitung Los nya," tambah Djoko Setijowarno.

LOS dibagi menjadi beberapa kategori, mulai dari A hingga E. Tingkat pelayanan A dengan kondisi arus bebas dengan volume lalu lintas rendah dan kecepatan tinggi, tingkat pelayanan B dengan kondisi arus stabil dengan volume lalu lintas sedang dan kecepatan mulai dibatasi oleh kondisi lalu lintas, Tingkat pelayanan C dengan kondisi arus stabil tetapi kecepatan dan pergerakan kendaraan dikendalikan oleh volume lalu lintas yang lebih tinggi, tingkat pelayanan D dengan kondisi arus mendekati tidak stabil dengan volume lalu lintas tinggi dan kecepatan masih ditolerir namun sangat terpengaruh oleh perubahan kondisi arus dan tingkat pelayanan E dengan kondisi arus lebih rendah daripada tingkat pelayanan D dengan volume lalu lintas mendekati kapasitas jalan dan kecepatan sangat rendah.

"Ya paling tidak Level Of Service nya itu di C lah, itu normal," beber Djoko Setijowarno.

Baca Juga: Tempat Camping Ini Masih Asri Banget, Dikelilingi Hutan dan Dekat Dengan Pinggir Sungai yang Membuat Suasana Tenang dan Syahdu!

Menurut Djoko Setijowarno, Jalan Raya Margonda, yang merupakan etalase Kota Depok, memerlukan kehadiran angkutan umum yang lebih baik. Saat ini, hanya ada angkot yang kurang menarik bagi masyarakat, sementara Biskita Transdepok hanya menghubungkan ke beberapa titik tertentu.

"Ini PR bagi Calon Walikota Depok, nanti berani menambah berapa koridor. Karena transportasi umum yang bagus itu tidak hanya di jalan utama, melainkan sampai kedalam perumahan-perumahan," kata Djoko Setijowarno.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X