Minggu, 21 Desember 2025

Duh Ngeri! 1.686 Warga Depok Kena Stroke, Berikut Data dan Faktanya

- Rabu, 23 Oktober 2024 | 07:00 WIB
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Mary Liziawati (MONICA REISTIE/RADAR DEPOK)
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Mary Liziawati (MONICA REISTIE/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM - Stroke merupakan salah satu penyakit yang paling sering dialami oleh masyarakat Indonesia, tidak terkecuali dengan Depok. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, sebanyak 1.686 orang terkena stroke, yang didominasi oleh lansia diatas 60 tahun.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati menuturkan, gaya hidup tak sehat, seperti pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok, menjadi faktor dominan penyebab seseorang terserang stroke.

"Meskipun faktor genetik juga memainkan peran dalam resiko terkena penyakit ini," ucap Mary Liziawati kepada Radar Depok, Selasa (22/10).

Baca Juga: Olahan Labu Kuning Ini Ternyata Bisa Dibikin Camilan yang Kenyal, Lembut dan Enak Loh. Ayo Cobain Resepnya!

Dinkes Kota Depok mencatat hingga September 2024, sebanyak 1.686 orang mengalami stroke. Angka ini menunjukkan perlunya perhatian serius terhadap kesehatan masyarakat, terutama mengingat sepanjang 2023, tercatat sebanyak 2.150 kasus stroke.

"Angka ini tentu harus menjadi perhatian ya. Masyarakat harus memahami pentingnya pencegahan atas penyakit ini," sambung Mary Liziawati.

Mary Liziawati menjelaskan, stroke adalah salah satu penyakit yang sering menyerang lansia,dengan risiko meningkat seiring bertambahnya umur.

"Faktor yang berkontribusi dalam hal ini bisa jadi karena hipertensi, diabetes, kolestrol tinggi dan yang pasti gaya hidup tidak sehat," tutur Mary Liziawati.

Data Dinkes Kota Depok 2024 menunjukkan, bahwa lebih dari 382 kasus stroke terjadi pada individu berusia di atas 60 tahun. Dengan rincian 220 kasus terjadi pada laki-laki dan 162 kasus terjadi pada perempuan.

"Dilihat lebih banyak terkena pada laki-laki. Ini bisa jadi karena kebiasaan merokok dan minum alkohol terjadi pada pria," ungkap Mary Liziawati.

Sedangkan pada 2023, tercatat 525 kasus juga terjadi pada lansia diatas 60 tahun. Dengan rincian 320 kasus laki-laki dan 205 kasus perempuan.

"Maka dari itu masyarakat harus lebih peka terhadap gejala awal stroke," beber Mary Liziawati.

Baca Juga: Dukung Penuh! FPI, GNPF Ulama dan Persada 212 Satu Suara Berjuang Menangkan Imam-Ririn di Pilkada Depok

Beberapa penderita mungkin mengalami kehilangan keseimbangan, sulit berbicara dan memahami percakapan, kelumpuhan atau mati rasa pada satu sisi wajah, lengan atau tungkai.

"Paling sering gejala awalnya itu senyum yang tidak simetris ya," tutur Mary Liziawati.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X