"Jadi itu, dicoba sampah-sampah organik dimasukan kedalam biopori di masing-masing rumah tangga. Ini sangat efektif kalau semua rumah tangga melakukan itu," ucap Nina Suzana
Nina Suzana mengatakan, setiap orang menghasilkan sekitar 0,5 kg sampah setiap hari. Dengan total produksi sampah mencapai 1,3 ton per hari. Melalui program pengolahan sampah yang sedang dirintis, diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah hingga 200 ton atau bahkan 300 ton.
"Tadi saya bilang tidak gampang, sedang kita rintis, kita jajaki dengan pihak ke ketiga, tentunya yang menguntungkan pemerintah dan sesuai dengan anggaran," tambah Nina Suzana.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, Abdul Rahman mengungkapkan, dalam pengoperasian insenerator, semua jenis sampah dapat dimasukkan, namun terdapat penekanan pada pentingnya pemilahan.
"Jadi nanti sampah yang kita bakar itu adalah sampah yang benar-benar residu yang low value," kata Abdul Rahman.
Selain itu, fungsi pemilahan sampah juga untuk mengurangi kadar air. Sampah yang dipilih dan dikeringkan akan meningkatkan volume pembakaran, sehingga proses menjadi lebih efisien. Pembakaran sampah kering jauh lebih cepat dibandingkan dengan sampah basah, memungkinkan pengelolaan yang lebih optimal.
"Nah makanya nanti kalau kita mau milah sampahnya, seperti komunitas atau warga Sukmajaya yang melakukan bisa optimal. Selain itu sampah plastik atau kaleng itu juga bernilai ekonomis," tandas Abdul Rahman. ***
Artikel Terkait
Angka Perceraian di Jawa Barat Capai 100.000, Berikut Solusi yang Ditawarkan Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie
Tampil di Kafe Bajawa, Imam Budi Hartono Disambut Meriah oleh Gen Z dan Milenial : Dukung Keberadaan Kafe, Gali Potensi Ekonomi di Depok
Bikin Geger Kafe Bajawa, Imam-Ririn Ingin Adakan Konser Buat Pemuda Depok Setahun Dua Kali
Segera, Imam-Ririn Jadi Walikota dan Wakil Walikota Depok Pasti Bangun Jembatan Skywalk di Eco Park
Depok Butuh Imam! Ribuan Warga Kecamatan Cimanggis Depok Deklarasi Dukung Imam-Ririn Dari Anyer