RW 1 Kelurahan Cisalak Depok Jadi Percontohan Budidaya Maggot, Begini Alasannya

RADARDEPOK.COM-Budidaya maggot kini semakin dikenal sebagai solusi inovatif dalam pengelolaan sampah, terutama sampah organik. Untuk mengenalkan potensi maggot dalam menangani sampah, Kelurahan Cisalak menggelar sosialisasi tentang pengolahan sampah dengan menggunakan media maggot di Gedung Serbaguna Komplek RRI, RW 1, Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Selasa (19/11).

Adapun tujuan dari kegiatan tersebut untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan.

Lurah Cisalak, Rini Ekasari menjelaskan, RW 1 akan menjadi percontohan dalam program budidaya maggot di wilayah Kelurahan Cisalak.

“Maggot ini sangat efektif dalam mengurai sampah organik. Dengan adanya maggot, kami harap bisa mengurangi volume sampah yang keluar dari Kelurahan Cisalak,” ungkap Rini Ekasari.

Baca Juga: Renovasi 70 RTLH di Kelurahan Cisalak Depok Rampung Desember Ini, Intip Sebaran Lokasinya!

Menurut Rini Ekasari, program itu rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2025, setelah sebelumnya diusulkan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kelurahan Cisalak.

“Ini adalah langkah awal untuk mempersiapkan program budidaya maggot yang akan diberikan kepada RW 1 pada tahun 2025,” kata Rini Ekasari.

Rini Ekasari mengatakan, warga RW 1, sudah menunjukkan komitmen yang tinggi terhadap program itu, sehingga diharapkan program dapat berjalan dengan optimal.

"Maggot ini optimal dalam mengurai sampah organik, dengan adanya maggot tentunya dapat mengurangi sampah yang keluar dari Kelurahan Cisalak," kata Rini Ekasari.

Baca Juga: Fakta Baru Pembacokan di Pasar Kambing Cisalak Depok : Perkara Perusakan Toilet, Korban Todongkan Senjata Api, Pelaku Balas Pakai Sajam

Dengan adanya program tersebut, Rini Ekasari berharap Kelurahan Cisalak bisa menjadi contoh dalam pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

"Harapannya semakin banyak masyarakat yang dapat memanfaatkan maggot dalam penanganan sampah," tandas Rini Ekasari. ***