Sarpras Jadi Usulan Favorit Dalam Musrenbang Kelurahan Leuwinanggung Depok, Warga Minta Dibuatkan Ini

RADARDEPOK.COM-Usulan sarana dan prasarana (sarpras) mendominasi di Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) 2025 RKPD 2026 Kelurahan Leuwinanggung, Kecamatan Tapos, Kota Depok. Musrenbang tersebut dilaksanakan di Aula Kelurahan Leuwinanggung, Senin (3/2).

Lurah Leuwinanggung, Titin Sumarsih menjelaskan, sebagian besar usulan yang diajukan berkaitan dengan peningkatan sarana dan prasarana di lingkungan masing-masing.

“Pembangunan drainase atau U-ditch dan paving block merupakan yang banyak diusulkan pada musrenbang kali ini,” jelas Titin Sumarsih kepada Radar Depok, Senin (3/2).

Titin Sumarsih mengatakan, dari 14 RW di wilayahnya terdapat 2 RW yang mengusulkan untuk pengadaan mobil siaga.

"RT dan RW sangat antusias dengan adanya program di Tahun 2026, terutama alokasi anggaran sebesar Rp300 juta. Setiap RW sudah mengajukan usulan prioritas mereka," kata Titin Sumarsih.

Baca Juga: Relokasi Puskesmas Cilangkap Dikawal Anggota DPRD Kota Depok, Termasuk Pembangunan Puskesmas Leuwinanggung

Menurut Titin Sumarsih, dengan dana Rp 300 juta per RW, nantinya pembagian kegiatan baik yang bersifat fisik maupun pemberdayaan masyarakat, jadi lebih terorganisir.

“Setiap RW sudah menyusun usulannya masing-masing lewat rembuk RW. Kami tinggal menginput kegiatan tersebut agar dapat diakomodasi dalam anggaran," jelas Titin Sumarsih.

Titin Sumarsih menegaskan, ada beberapa kegiatan yang wajib diusulkan, seperti operasional posyandu, dan wisata keberagaman.

"Meskipun semula ada beberapa RW yang belum memasukkan kegiatan tersebut, kini semua RW telah menyadari bahwa ini adalah program Walikota terpilih yang wajib dilaksanakan," tutur Titin Sumarsih.

Baca Juga: Serap Aspirasi, Ade Firmansyah Perjuangkan Pembangunan dan Relokasi Puskesmas di Kelurahan Leuwinanggung dan Cilangkap

Lebih lanjut, Titin Sumarsih berharap, kegiatan senilai Rp 300 juta dapat berjalan lancar, dan sesuai harapan masyarakat.

“Mudah-mudahan nanti kegiatan dari dana Rp 300 juta per RW dapat diakomodasi dengan baik sehingga pelaksanaannya lancar,” tandas Titin Sumarsih. ***