RADARDEPOK.COM–Pemkot Depok memberikan apresiasi dan penghargaan terharap tiga siswa asal Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nurul Fikri yang berhasil mencetak prestasi hingga tinggkat Internasional.
Prestasi membanggakan tersebut dalam ajang ajang International Conference of Innovation and Academic (ICIA) 2025 di Ho Chi Minh City, Vietnam. Ketiga siswa berprestasi itu adalah Prishana Kamila Ilham, Medinavia Zaldin, dan Naura Qanita Satria yang merupakan siswa kelas IV di sekolah tersebut.
Wakil Walikota Depok, Chandra Rahmansyah memberikan apresiasinya melalui sebuah hadiah senilai Rp5 juta melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok kepada tiga siswa SDIT Nurul Fikri, yang terlah membawa nama Depok hingga tingkat Internasional.
"Saya apresiasi tiga ananda kita sudah meraih juara terbaik di Vietnam dengan tema, yaitu pengurangan sampah makanan," ucap dia beberapa waktu lalu kepada Harian Radar Depok.
Baca Juga: Mudahnya membuat Pisang Karamel Kulit Lumpia, Camilan dengan Rasa Manis dan Tekstur yang Garing
Menurut Chandra Rahmansyah, edukasi gerakan pengelolaan sampah memang sudah seharusnya dimulai sejak dini. Minimal dari limbah makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
"Semoga ini bisa menjadi contoh bagi anak lainnya, diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari mulai dari kecil," ujar Chandra Rahmansyah.
Baca Juga: Lebaran Depok Meriah, Pradi Supriatna : Harus Dibuat Regulasi, Bisa jadi Ikon Budaya
Chandra Rahmansyah berharap, tenaga pendidik terus berupaya menggali dan mengasah kemampuan siswanya dari berbagai sektor keahlian. Tidak hanya akademik, tapi juga non akademik.
"Semua anak memiliki kelebihan masing-masing artinya anak yang tidak menjadi juara pun juga dia juara bagi dirinya sendiri, jadi tolong seluruh sekolah di Kota Depok pastikan gali semua potensi dari anak-anaknya," tutur Chandra Rahmansyah.
Baca Juga: Nadir Industri Media, Berubah atau Hilang Selamanya
Diketahui, dalam kompetisi ini, ketiga siswa tersebut mempresentasikan proyek riset bertajuk The Precious Foods. Strategi pengelolaan limbah makanan melalui 3R+D atau Reduce, Reuse, Recycle, dan Donate.
Tak hanya itu, tiga siswa ini juga berhasil mengembangkan sebuah aplikasi sederhana yang dapat digunakan sebagai platform berbagi makanan. Baik antara individu yang memiliki kelebihan makanan, dengan mereka yang membutuhkan.***