Ke depan, Herny Susilawati berharap, Pasar Hewan Kota Depok dapat menerapkan metode multifungsi untuk menarik minat pembeli dan penjual. Dia mencontohkan, usaha serupa yang ada di Lampung, dimana peternakan sapi dan perkebunan sawit saling terintegrasi.
“Kotorannya bisa jadi pupuk untuk sawit, nah sapinya ini makan rumput-rumput di sekitar sawit. Jadi kan petani sawit ini tidak membersihkan lagi rumput-rumput sebagai gulma atau sebagai hama, disitu dimakan oleh sapi. Jadi mutual respect, saling menguntungkan,” jelas Herny Susilawati.
Selain itu, Herny Susilawati menyebutkan, keberadaan Pasar Hewan Kota Depok dapat menunjang program makan bergizi gratis atau MBG yang digulirkan Pemerintah Pusat, lantaran pengelola dapur tidak perlu membeli daging dari luar daerah yang sudah pasti memerlukan biaya distribusi.
“Fasilitasnya di sini sudah baik, aksesnya juga dekat dengan gerbang tol Cisalak. Jadi kami mendukung banget apabila ada program Pasar Hewan Kota Depok diperlengkap dengan rumah potong hewan,” beber Herny Susilawati. ***
Artikel Terkait
Pasar Hewan di Tapos Dikaji
Segera Beroperasi! Pasar Kambing Berubah Wujud Jadi Pasar Hewan Depok
Mengintip Perjalanan Pasar Hewan Kota Depok di Jalan Juanda : Didorong Warga Setempat, Cikal Pakar BUMD Pasar
Punya Berjuta Manfaat, Komisi A Bakal Perjuangkan Nasib Pasar Hewan Kota Depok
Pasar Hewan Kota Depok Siap Pasok Daging Sapi, Kini Resmi Jadi Anggota Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia