Pelita SMPN 9 Depok jadi Wadah Ekspresi Siswa

RADARDEPOK.COM – Bakat yang dimiliki siswa SMP Negeri 19 Depok dipamerkan dalam kegiatan pentas seni (Pensi) yang bertajuk Pentas Ekspresi Lewat Imajinasi dan Talenta Anak (Pelita).

Kegiatan yang dilaksanakan di halaman sekolah Kelurahan/Kecamatan Cipayung ini, merupakan hasil kolaborasi dari berbagai agenda besar sekolah.

Seperti, Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), peringatan Hari Kartini, dan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).

Baca Juga: Membangun Nasionalisme Kepada Masyarakat di Posyandu Cut Mutia 2 

Penanggungjawab P5 SMPN 9 Depok, Hernis Ummi Budiyanti menjelaskan, Pensi Pelita diadakan sebagai wadah ekspresi siswa dalam menampilkan bakat sekaligus mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan.

“Untuk P5, siswa kelas VII mengangkat tema kearifan lokal dengan mengenal budaya Jawa Barat melalui drama musikal cerita rakyat. Sementara kelas VIII fokus pada penghijauan sekolah dengan pengukuhan lima siswa sebagai Duta Lingkungan,” ujar dia kepada Harian Radar Depok, Senin (19/5).

Teruntuk kelas VIII, kata Hernis Ummi Budiyanti, lima siswa terpilih sebagai Duta Lingkungan akan bertugas merancang program dan kampanye peduli lingkungan, melibatkan seluruh warga sekolah.

Baca Juga: SMPN 29 Depok Kuatkan Mental Hadapi Ujain Akhir, Dengan Cara Ini

“Mereka akan membuat gerakan nyata untuk menciptakan sekolah yang lebih hijau dan berkelanjutan,” kata dia.

Lanjut dia, ujar Hernis Ummi Budiyanti, untuk kelas VII, yaitu memadukan semangat Hari Kartini, seluruh siswa mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.

Tak hanya itu, mereka juga menampilkan tari tradisional dan permainan angklung yang dimainkan secara kolaboratif oleh siswa dari berbagai kelas.

Baca Juga: SMPN 19 Depok Ber-Muhasabah Jelang Ujian

“Kami ingin siswa tidak hanya memakai baju adat, tetapi juga memahami makna di baliknya. Mereka mengekspresikan kecintaan terhadap budaya melalui tarian dan musik,” jelas dia.

Selain itu, berbagai ekstrakurikuler (ekskul) turut unjuk gigi, seperti ekskul musik yang memadukan alunan tradisional dan moderen.

“Ini bukti bahwa seni tidak terbatas pada satu genre. Siswa bebas bereksplorasi sesuai minat mereka,” kata dia.