NU Care Lazisnu Depok Distribusi Bibit Buah ke-13 Lembaga Keagamaan

RADARDEPOK.COM–Nahdlatul Ulama (NU) Care Lazisnu melakukan pendistribusian 250 bibit buah, yang disebar ke lembaga keagamaan dan pendidikan serta masjid se-Kota Depok. Dan ini diawali dengan pengiriman bibit ke-3 lembaga keagaaman, Kamis (29/5).

Prosesi pendistribusian ini merupakan aksi lanjutan, selepas kick off menanam bibit buah di pesantren Nidaul Haq, Cilodong, Kota Depok, yang dilakukan KH. Lukman Nursalim selaku pimpinan pesantren pada 25 Mei 2025.

Baca Juga: Malam Jumat Ditemani Film Aksi Brutal Dragged Across Concrete, Tayang di Bioskop Trans TV!

“Hari ini kami kirim tiga lembaga. Meliputi Yayasan Pendidikan Islam (YPI) An Nizhomiyah Cilodong, Yayasan Pendidikan Nurul Falah Cimanggis, dan Majelis Taklim Roudlotut Tholabah Sukmajaya,” beber Ketua NU Care Lazisnu Kota Depok, Muhtar Said, Rabu (28/5).

Pada kegiatan tersebut, Muhtar Said menekankan Program Pelestarian Lingkungan, serta Program Tanam Pohon Produktif Nu Care Hijau 2025. Dalam hal ini Lazisnu Kota Depok bertekat menanam lebih dari 250 bibit buah, yang disebar ke lembaga keagamaan dan pendidikan serta masjid se-Kota Depok.

Baca Juga: Jelang 100 Hari Kerja, Supian Suri Bongkar Pasang 97 ASN Depok

“Semoga ini menjadi kemitraan awal Lazisnu Depok dengan pesantren dan lembaga keagamaan yang kami jaring,” harap Muhtar Said.

Alasan Lazisnu Depok menyasar pesantren dan lembaga keagamaan tersebut, kata Muhtar Said, karena menurutnya mereka layak menerima penyaluran bibit buah. Selain pesantren yang masih mempunyai media tanah, Lazisnu Depok juga mempunyai prinsip prioritas kemitraan kepada pesantren berstatus 3T (terpinggir, terluar, dan tertinggal.

Baca Juga: Koramil Sukmajaya dan G-Tag Shooting Tanamkan Wawasan Kebangsaan kepada Siswa SMPN 22 Depok, Ini yang Dilakukan

“3T itu artinya pesantren terpinggir, terluar, dan tertinggal. Untuk terpinggir yang dimaksud adalah makna pesantren yang masih pra sejahtera. Terluar, artinya pesantren yang berada di luar jaringan struktur NU. Tertinggal, artinya pesantren yang jarang tersentuh oleh program pemerintah. Maka dari itu Lazisnu hadir,” tutur Muhtar Said.

Penanaman bibit buah yang dilakukan itu akan terus dilakukan pemantauan, kata Muhtar Said, guna dipastikan apa yang ditanam dapat berbuah dengan sempurna.

Baca Juga: Peringatan Kenaikan Isa Al Masih di Depok Berjalan Lancar, Kapolres : 156 Pasukan Gabungan Diturunkan untuk Pengamanan

“Setelah penerimaan dan penanaman, akan ada peninjauan secara berkala sampai berbuah,” tandas Muhtar Said.***