RADARDEPOK.COM-Kelurahan Serua, Kecamatan Bojongsari Kota Depok punyaq cara yang untuk memperingati HUT RI ke 80. Dalam upacara kemerdekaan itu, mereka mewajibkan peserta mengenakan pakaian adat.
Laporan : Risky Dwi Lestari
Matahari pagi belum terlalu terik, semangat warga dan aparatur Kelurahan Serua mulai membara. Langkah kaki mereka tertuju pada lapangan ucapara untuk memperingati HUT RI ke 80.
Lapangan SMP Negeri 18 dan SMP Islamia Serua menjadi saksi. Bukan sekadar upacara, melainkan perayaan kebangsaan yang menyatukan budaya, tradisi, dan rasa cinta tanah air.
Dari kejauhan, suara dentuman marching band menggelegar, berpadu dengan derap langkah paskibra. Tak hanya itu, dua ekor kuda gagah berlenggak-lenggok di arena, ditunggangi oleh warga. Salah satunya adalah istri Ketua PRNU Serua. Suasana jadi terasa berbeda unik, penuh kejutan, dan mengundang decak kagum.
“Marching band, kuda, terus sama paskibranya juga ada. Semuanya kita hadirkan di sore hari di SMP 18. Paskibranya SMP Islamia, mercingbennya juga dari SMP Islamia,” ujar Lurah Serua, Yanti Heryanti, dengan wajah sumringah.
Yang membuat semakin khas, seluruh petugas berasal dari RW4. Mulai dari MC, pembaca undang-undang, hingga inspektur upacara. Semua bersatu, bahu-membahu menghidupkan semangat 17 Agustus.
Paling anyar, hampir semua peserta dan petugas mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah. Ada yang memakai busana Betawi, Sunda, Jawa, hingga pakaian adat Aceh. Bahkan ada pula yang tampil dengan gaya ala Komunitas Depok Margonda (KDM), juga seragam tentara. Warna-warni pakaian tradisional itu membuat suasana kian semarak.
“Tujuannya karena Serua ingin menunjukkan konsep yang unik. Kami ingin mengenalkan budaya daerah lain, bukan hanya Betawi atau Jawa Barat saja. Jadi setiap petugas upacara memakai pakaian adat yang berbeda-beda,” jelas Yanti.
Baca Juga: Aparatur Kelurahan Serua Rutinkan Gelar Jumsih, Ajak Warga Gotong Royong Jaga Kebersihan
Momen ini juga menjadi jawaban atas kerinduan warga. Biasanya, upacara tingkat kelurahan hanya dilakukan terbatas. Tahun ini, berbeda. Sesuai arahan Wali Kota, Lurah turun langsung bersama warga, menyatu dalam semangat kebersamaan.
“Bersyukur sekali penuh kebahagiaan, turut ikut langsung. Kalau sebelumnya, hanya bisa menonton latihannya, sekarang bisa menyaksikan betapa banyak potensi yang ada di Serua. Dan lebih istimewa lagi, saya merasakan jadi inspektur upacara,” ucap Yanti
Di balik kemeriahan, ada makna yang jauh lebih dalam. Kebhinekaan ditampilkan lewat busana adat, kegagahan lewat kuda, kekompakan lewat marching band, dan kedisiplinan lewat paskibra. Semua elemen menyatu, dalam semangat nasionalisme.
Di Kampung Goes RW7 Serua, peringatan HUT RI ke-80 bukan hanya soal pengibaran bendera. Jadi sebuah perayaan jiwa, pengingat keberagaman adalah kekuatan, dan kemerdekaan adalah ruang untuk terus bersatu. ***
Artikel Terkait
RW4 Serua Depok Didapuk Jadi Petugas HUT Ke-80 RI, Ini Sejumlah Acara yang Memeriahkan!
Hore! Jalan Makam Tanjung Serua Depok Kini Bebas Sampah : Jadi Tempat Parkir, Gotong Royong Aparatur Kelurahan dan Masyarakat
Koperasi Merah Putih Serua Depok Berbisnis Sembako dan Air Mineral
Hebat! Kantor Kelurahan Serua Depok Sediakan Fasilitas untuk Lansia : Ada Kursi Roda Sampai Kacamata
Menyusuri Roadshow Sosialisasi Perlindungan Anak di Serua : Wujudkan Depok Kota Layak Anak, Ciptakan Lingkungan Holistik