RADARDEPOK.COM - Dosen Perbanas Institute yang menjadi Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Hibah Kemendiktisaintek 2025, mengadakan pelatihan Entrepreneur Skill dan Marketing Mix bagi murid Paket C di PKBM Suara Hati, Nangerang, Kabupaten Bogor.
Kegiatan ini bertujuan menanamkan jiwa kewirausahaan sejak dini serta membekali para remaja dengan keterampilan praktis dalam mengelola usaha, khususnya produksi keripik singkong.
Ketua Tim PKM, Reny Fitriana Kaban, menjelaskan pelatihan, ini tidak hanya memberikan teori, tetapi juga praktik langsung.
“Anak-anak tidak sekadar belajar tentang pemasaran 7P (Product, Price, Place, Promotion, People, Process, dan Physical Evidence), tetapi juga terjun langsung membuat keripik singkong, mulai dari pengupasan, pengirisan, penggorengan, hingga pengemasan. Harapannya, mereka bisa memahami proses usaha secara utuh,” ungkapnya.
Pelatihan ini menjadi penting di tengah meningkatnya angka pengangguran remaja di Indonesia, khususnya lulusan Paket C yang kerap kesulitan bersaing di dunia kerja formal.
"Dengan membekali keterampilan wirausaha, peserta diharapkan mampu membuka lapangan kerja bagi dirinya sendiri dan lingkungannya. Pelatihan ini dilakukan sejak bulan Juli 2025 dan terbagi atas beberapa pertemuan diantaranya pelatihan secara teori, pelatihan dengan Praktek dan Evaluasi Pelatihan," kata dia.
Dalam sesi teori, peserta diperkenalkan dengan diferensiasi produk, strategi penetapan harga, serta cara memanfaatkan media sosial untuk promosi. Mereka juga diajarkan membuat akun bisnis di WhatsApp, Instagram, serta memanfaatkan e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia untuk memperluas pasar.
“Generasi muda saat ini harus sadar dengan dunia digital. Karena itu, kami tekankan bagaimana pemasaran online bisa membuka peluang yang lebih luas, bahkan untuk produk sederhana seperti keripik singkong,” tambah Rizki Yuniarti, anggota Tim PKM.
Menilai pentingnya memperkenalkan keterampilan kewirausahaan sejak bangku sekolah juga dikemukakan oleh Annathasia P. Erashanti, selaku anggota Tim PKM,.
“Remaja di PKBM ini perlu diarahkan untuk melihat peluang usaha di sekitar mereka. Dengan keterampilan dasar seperti produksi makanan ringan dan pemasaran digital, mereka bisa mulai berlatih mandiri secara ekonomi,” ujarnya.
Selain pemberdayaan remaja, pelatihan ini juga relevan dengan isu ketahanan pangan lokal. Singkong sebagai bahan baku utama melimpah di sekitar desa, dan dengan inovasi rasa serta kemasan, produk keripik dapat menjadi komoditas unggulan yang mendukung ekonomi keluarga maupun komunitas. Sementara itu, Kepala Sekolah PKBM Suara Hati, Tugis Mulyana, menilai pelatihan ini sangat bermanfaat.
“Selain ijazah kesetaraan, mereka juga perlu bekal keterampilan hidup. Pelatihan ini membantu anak-anak kami belajar bagaimana mengelola usaha dengan lebih profesional,” katanya.
Baca Juga: Langganan Juara, SMPN 1 Depok Borong Beragam Prestasi Olahraga
Salah satu peserta, Sahal (19), mengaku antusias. “Seru sekali, saya jadi tahu cara bikin keripik singkong yang enak dan kemasannya bagus. Saya juga ingin coba jualan lewat Instagram, siapa tahu bisa jadi bisnis kecil-kecilan,” ujarnya penuh semangat.
Artikel Terkait
Torehan SMPN 28 Depok di Kemendagri Cup 2025 : Tunjukan Prestasi, Juara 1 Pra Remaja Putri Kelas F Pool 4
260 Operator SMP Negeri dan Swasta di Kota Depok Digembleng Pengelolaan PIP
Kolaborasi SMPN 22 Depok dan Polsek Sukmajaya Tingkatkan Kedisiplinan Siswa
SMPN 16 Depok Sukacita Sambut MBG Perdana
Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Hj Yuni Indriany Percantik SDN Cinangka 3
Mengenal Budidaya Nila dengan Metode Bioflok : Limbah Ikan hingga Sisa Pakan Disulap Makanan Tambahan
Langganan Juara, SMPN 1 Depok Borong Beragam Prestasi Olahraga