Senin, 22 Desember 2025

Kelurahan Duren Seribu Depok Cegah Diabetes pada Lansia Pakai Teh Celup, Ternyata Ini Kandungan Didalamnya

- Jumat, 12 September 2025 | 07:30 WIB
Lurah Duren Seribu, Ahmad Sabani. (ISTIMEWA)
Lurah Duren Seribu, Ahmad Sabani. (ISTIMEWA)

RADARDEPOK.COM - Guna meningkatkan kualitas lingkungan sekaligus kesehatan warganya, Aparatur Kelurahan Duren Seribu, Kecamatan Bojongsari, terus menggulirkan sejumlah program kolaboratif untuk lansia, Kamis (11/9).

Program ini ditujukan dalam pembuatan obat herbal alami. Dalam waktu dekat ini, akan digulirkan pada sajian teh celup organik untuk treatment penderita diabetes. Berbahan dari daun salam dan kayu manis.

Lurah Duren Seribu, Ahmad Sabani mengatakan, dalam mengoptimalkan kebugaran serta taraf hidup sehat warganya yang rentan usia dari berbagai penyakit, pihaknya menggandeng kolaboratif dari sejumlah Yayasan.

“Pihak kami bekerjasama dengan Universitas Uhamka,” kata Ahmad Sabani kepada Radar Depok, Kamis (11/9).

Ahmad Sabani mengungkapkan, sebelumnya aparatur setempat bersama YBM telah menjalin Memorandum of Understanding (MoU) untuk program pembuatan teh herbal dari daun salam dan kayu manis. Produk ini, nantinya berupa teh celup yang ditujukan sebagai pengobatan alami untuk penderita diabetes.

“MoU sudah ditandatangani, dan ke depan implementasinya bukan hanya soal teh herbal tapi juga optimalisasi dan penelitian khususnya warga Duren Seribu tentang penyakit menular maupun tidak menular,” ungkap Ahmad Sabani.

Baca Juga: Festival Perdana Kelurahan Duren Seribu Berjalan Lancar, Anggota DPRD Depok Qonita Lutfiyah : Hidupkan UMKM, Lestarikan Seni Budaya

Tidak hanya itu, lanjut Ahmad Sabani, implementasi kolaboratif ini juga menyuguhkan cakupan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat di Duren Seribu. Saat ini, program tersebut sedang fokus intervensi stunting, setelah itu baru dilanjutkan dengan pembentukan Kelompok Wanita Tani (KWT).

“Dan juga termasuk dan pembangunan hanggar maggot di RW8. Setelah hanggar maggot yang sudah aktif di RW1, RW4, dan RW3,” lanjut Ahmad Sabani, Kamis (11/9).

Putra asli Duren Seribu itu juga menjelaskan, jalinan kolaborasi aktif kerja sama dari berbagai pihak swasta maupun CSR pada perusahaan, pihaknya juga memantapkan metode pentahhelix dengan berprinsip keguyuban partisipasi aktif dari seluruh lintas sektor. Mulai dari pemerintah, swasta, praktisi, akademisi, dan media.

“Prinsipnya kalau kami membangun di wilayah itu ya artinya pemerintah, swasta, praktisi, akademisi, media termasuknya ya itu semua memang punya tanggung jawab bagaimana membangun masyarakat,” pungkas Ahmad Sabani. ***

Jurnalis : Risky Dwi Lestari

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X