Senin, 22 Desember 2025

Budaya Sunda Mengalun di tengah Kota Depok : Harmoni Tradisi di Tengah Modernitas, Simak Selengkapnya!

- Rabu, 29 Oktober 2025 | 07:35 WIB
Kegiatan Pasanggiri Rampak Sekar Piala Walikota Depok digelar di salah satu mall di Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Selasa (28/10). (DOKUMEN PEMKOT DEPOK)
Kegiatan Pasanggiri Rampak Sekar Piala Walikota Depok digelar di salah satu mall di Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Selasa (28/10). (DOKUMEN PEMKOT DEPOK)

RADARDEPOK.COMAtrium salah satu mal di Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, tersihir oleh alunan gamelan dan aroma melati, saat Pasanggiri Rampak Sekar Piala Walikota Depok digelar. Lomba seni tradisi Sunda ini tidak hanya memikat pengunjung dengan musik dan tarian, tetapi juga menjadi ajang pelestarian budaya serta pembinaan generasi muda di tengah modernitas kota.

Laporan : Agnesya Wianda

Di atrium salah satu mall di Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, aroma melati menyatu dengan denting bamelan yang ritmis. Suara tembang sunda mengalun lembut, dipadu gerak tangan dan langkah kaki para penari. Pengunjung yang sedaritadi berlalu lalang, diam sejenak dari aktivitas. Mereka terbawa dalam harmoni yang menghidupkan suasana tradisi di tengah modernitas Kota Depok.

Pasanggiri Rampak Sekar Piala Walikota Depok berlangsung meriah, kegiatan ini bukan sekedar lomba seni, tetapi ajang pelestarian budaya yang memperkuat identitas daerah.

“Depok adalah kota yang penuh keberagaman. Melalui kegiatan seperti ini, kita menumbuhkan rasa kebersamaan dan kebanggaan terhadap budaya yang hidup di tengah masyarakat,” ujar Chandra Rahmansyah, Wakil Walikota Depok.

Baca Juga: Wujudkan Pelestarian, SMPN 16 Depok Lakukan Pembiasaan Literasi Bahasa Sunda

Pasanggiri Rampak Sekar juga menjadi wadah pembinaan generasi muda. Ribuan nada dan gerakan yang tercipta bukan hanya menampilkan seni, tetapi juga menanamkan kecintaan terhadap akar budaya.

“Kolaborasi ini menunjukkan pelestarian budaya bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga bagian dari kesadaran kolektif masyarakat,” ungkap Chandra.

Ikatan Budaya Sunda (IBS) memainkan peran penting dalam kegiatan ini. Melalui program-programnya, komunitas ini melibatkan pelajar dan masyarakat untuk belajar gamelan, menari, dan melantunkan tembang Sunda.

“Kami sangat menghargai upaya IBS yang konsisten menjaga seni tradisi agar tetap relevan di tengah perkembangan zaman,” kata Chandra.

Chandra berharap kegiatan ini bisa terus berlanjut setiap tahun, menjadi inspirasi generasi muda untuk berprestasi melalui seni dan budaya.

Baca Juga: Rumah Makan Sunda Pincuk Daun dengan Aneka Pilihan Lauk Hingga Tumisan di Bandung

“Semoga kegiatan ini melahirkan generasi yang kreatif, berkarakter, dan bangga terhadap budaya sendiri,” tandas Chandra. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X