RADARDEPOK.COM-Gelaran Festival Kreasi Inklusi Indonesia (FKII) 2025 sukses menyuguhkan beragam pertunjukan inklusif yang menarik ribuan pengunjung di Alun-alun Timur Depok, Jalan Boulevard GDC, Sabtu (6/12). Anak-anak istimewa dan penyandang disabilitas hadir sebagai pusat perhatian dan sumber inspirasi melalui konser musik, festival seni, dan pameran kreativitas.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Depok Devi Maryori menjelaskan, FKII menjadi ruang bagi seluruh warga, termasuk penyandang disabilitas, untuk menunjukkan potensi dirinya.
“Isu disabilitas bukan hanya urusan sosial, tapi juga kemanusiaan dan pembangunan. Semua warga punya kesempatan yang sama untuk berkembang,” jelas Devi kepada Radar Depok, Sabtu (6/12).
Menurut Devi, FKII sejalan dengan UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dan Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2019 tentang Perencanaan, Penyelenggaraan, dan Evaluasi Penghormatan, Pemajuan, Perlindungan, dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas.
“Kedua regulasi tersebut menegaskan kewajiban pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk menyediakan ruang yang setara serta aksesibilitas bagi penyandang disabilitas dalam pendidikan, seni, pekerjaan, ruang publik, dan partisipasi sosial,” tutur Devi.
Baca Juga: Camat Cinere Dukung Pemberdayaan Disabilitas di Depok
Devi menegaskan, kota yang maju harus menghadirkan ruang aman dan ramah bagi semua, sejalan dengan visi ‘Bersama Depok Maju’ dan target nasional menuju Indonesia Emas 2045.
“Upaya ini menjadi bagian dari implementasi kebijakan inklusi yang berlangsung nyata dan berkelanjutan di Kota Depok,” ujar Devi.
Direktur Yayasan Rumah Pengembangan dan Pemberdayaan Disabilitas (YRPPD) dan You Can Do It (YCD) Organizer, Yosep Sukandar mengatakan, FKII digelar dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional, yang jatuh setiap 3 Desember.
“Ini pengingat bahwa kita semua sederajat. Kegiatan seperti ini harus dilakukan secara kontinu dan terukur. Tahun ini adalah pintu pembuka. Untuk pertama kalinya, seluruh komunitas disabilitas di Depok bersatu dalam satu kegiatan besar,” kata Yosep.
Yosep menuturkan, dari pagi hingga sore, anak-anak disabilitas dari berbagai komunitas tampil menunjukkan bakat mereka, mulai dari seni tari, musik, hingga penampilan band.
“Intinya, anak-anak bisa tampil dan kita menyaksikan dari awal sampai akhir. Hampir semua komunitas ikut tampil. Yang penting, penghargaan kepada mereka tidak berhenti di acara ini saja. Kalau bisa, kegiatan seperti ini digelar dua hingga tiga bulan sekali,” tutur Yosep.
Wakil Ketua Komisi Nasional Disabilitas (KND) Republik Indonesia, Deka Kurniawan mengatakan, festival itu merupakan cerminan bahwa masyarakat dan pemerintah Kota Depok memahami bahwa penyandang disabilitas adalah warga negara yang setara dan memiliki hak penuh dalam berbagai aspek kehidupan.
“Disabilitas punya hak yang sama seperti warga negara lainnya, hak atas aksesibilitas, layanan publik yang layak, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan. Festival itu adalah bentuk penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak mereka,” ujar Deka.
Artikel Terkait
Dinsos Depok Tebar Alat Bantu Disabilitas, Ini Rinciannya!
BPJS Ketenagakerjaan Depok Wujudkan Kepedulian Melalui Kegiatan Sosial di Panti Disabilitas Wisma Tuna Ganda
Lansia dan Penyandang Disabilitas Bakal Dapat MBG dari Pemerintah
Penyandang Disabilitas Jalani Pemutakhirkan Data
Depok Tuan Rumah Hari Disabilitas Internasional