Umi mengingatkan, difteri masuk dalam kategori penyakit menular. Sehingga, perlu kesadaran ektra dari orangtua dalam menjaga kesehatan anaknya.
Mengerikannya, beber Umi Zakiyati, jika penderita difteri tidak segera ditangani, dapat berujung pada kematian.
"Jika tidak segera ditangani, anak yang terinfeksi kuman penyebab difteri bisa menyebabkan kematian," terang Umi Zakiyati.
Baca Juga: Atasi Banjir Gang Cue Bekasi Timur, Pasang Pompa Permanen Jadi Opsi
Lebih lanjut, Umi Zakiyati menjelaskan, difteri merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan bakteri gram positif Corynebacterium diphtheriae strain toksin.
"Ditandai dengan adanya peradangan pada tempat infeksi. Terutama pada selaput mukosa faring, laring, tonsil, hidung dan juga pada lapisan kulit," terang Umi Zakiyati.
Baca Juga: Ketum HMS Center: Kasus Rafael dan Eko Pembuka Kotak Pandora Gaya Hedonis Pejabat DJP dan DJBC
Penularannya, sebut Umi Zakiyati, dapat terjadi melalui percikan cairan dari saluran pernafasan atau kontak langsung dengan cairan yang keluar dari saluran pernafasan dan pengelupasan luka dikulit.
"Gejalanya, demam diatas 38 derajat celcius, munculnya pseudomembran putih keabu-abuan, tak mudah lepas dan mudah berdarah serta sakit waktu menelan. Leher membengkak seperti leher sapi bulineck, akibat pembengkakan kelenjar leher serta sesak nafas disertai bunyi stridor," papar Umi Zakiyati.
Baca Juga: 65 Orang Terpapar DBD di Kabupaten Bekasi, Dinkes: Periode Januari 2023
Kepala Bidang Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit (P2P) pada Dinkes Jabar, Rochady mengungkapkan, pihaknya baru mengadakan ORI di Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut yang sudah positif terjadi wabah difteri.
"Jadi baru kita lakukan di Kabupaten Garut, khususnya di Kecamatan Pangatikan yang sudah positif, sementara enam daerah lainnya masih dilakukan pemeriksaan sampling di laboratorium," sebut dia.
Baca Juga: Rafael Alun Trisambodo diprediksi Lebih Besar dari Gayus Nilai Korupsinya
Pada wilayah tersebut, kata Rochady, sasaran ORI di Kecamatan Pangatikan lebih dari 11.000 dari golongan usia 0 hingga 11 bulan, bayi di bawah dua tahun, anak usia sekolah kelas 1, kelas 2, dan kelas 5.
"Namun kemarin kita menghadapi kendala cuaca hujan besar, jadi target 1.800 di kecamatan itu baru 800 sasaran yang diimunisasi. Maka dalam seminggu ini kita akan kejar ORI di Kecamatan Pangatikan" ujar dia.
Artikel Terkait
Puskesmas Cipas Buka Layanan Vaksin Dua Hari
Tingkatkan Minat Baca Anak Cilodong, Resmikan Taman Baca Lebah, Kurangi Kecanduan Gadget
Aparatur Kelurahan Pondok Cina Prioritaskan Pengembangan UMKM
Katar Pondok Petir Selatan Berbagi Rezeki kepada Warga
Mengikuti Senam Sehat di RW13 Tanah Baru, Jaga Kebugaran, Menjalin Silaturahmi
Viral! Selamatkan Anak 5 Tahun yang Tenggelam, 3 WNI Dapat Penghargaan dari Kepolisian Jepang