RADARDEPOK.COM - Masyarakat nampaknya sudah geram dengan PT Patrialand Utama Development selaku developer di kawasan Perumahan Sawangan Village, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Senin (1/5).
Pasalnya, warga merasa pihak developer tidak memenuhi kewajibannya. Dari segi perbaikan jalan, Penerangan Jalan Umum (PJU) hingga rerumputan liar yang dianggap sudah meresahkan.
"Kami di wilayah RW15 Bedahan itu mengeluhkan terkait kinerja dari developer saat ini," ungkap Ketua RT5/15 Bedahan, Muhammad Irsyad didampingi Ketua RW15, Faisal, Senin (1/5).
Baca Juga: Ganjar Pranowo-TGB : Menuju Indonesia Berdaulat dan Sejahtera
Irsyad mengatakan, terdapat sekitar 1.500 Kepala Keluarga (KK) yang ada di Sawangan Village saat ini, tinggal di rumah dengan harga masing-masing unitnya rata-rata di atas Rp500 juta.
"Jika harga dipukul rata Rp500 juta, berarti untuk 1.000 rumah saja developer meraih dana Rp500 miliar, seharusnya developer dapat menuntaskan kewajiban mereka," ungkap Irsyad.
Lebih lanjut, dia meminta kewajiban-kewajiban dari developer untuk dituntaskan. Terkait fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos fasum), seperti perbaikan jalan, lampu penerangan jalan hingga rerumputan liar dan lain sebagainya.
"Karena yang kami lihat saat ini, itu tidak terpenuuhi dengan baik," tutur dia.
Baca Juga: Badminton Asia Championships 2023: Anthony Ginting Raih Emas, Dejan-Gloria Bawa Perunggu
Irsyad membeberkan, Jalan Sawangan Village yang terbentang kurang lebih 500 meter, rusak lebih dari setengah panjang keseluruhan jalan. Menyebabkan sejumlah kecelakaan terjadi di jalan.
"Bisa dibilang, hampir setiap saat jalan berlubang. Bahkan di tahun 2018/2019 itu sudah ada beberapa kali kecelakaan karena menghindari jalan berlubang, ditambah lagi minimnya penerangan," ungkap dia.
Irsyad mengungkapkan, setengah jumlah dari total keseluruhan PJU, yang terbentang di sepanjang Jalan Sawangan Village mati total. Sedangkan lampu yang menyala terbilang redup.
"Tentunya hal ini dikhawatirkan masyarakat setempat karena membahayakan pengguna jalan," jelas dia.
Irsyad mengatakan, warga sekitar menuntut tiga poin penting untuk developer agar segera dapat ditindak, yakni perbaikan jalan, penerangan lampu jalan dan rerumputan liar yang harus dibabat.
"Masa iya, rumah yang harga rata-ratanya dijual Rp500 juta hingga mencapai Rp1 miliar tapi lingkungannya dipenuhi rumput sampai 1 meter," geram dia.
Artikel Terkait
30 Developer Dikumpulkan BSM
Indosat Ooredoo Berikan Lebih Dari 39.000 Beasiswa untuk Developer Masa Depan Indonesia melalui IDCamp 2021
Belum Izin, Developer YVE Habitat di Grogol Matangkan Lahan
Bersama Asprumnas 25 Lebih Developer Siap Naik Kelas
Developer BSI Diduga Terbitkan AJB Palsu, Korban Lapor ke Polres Mandek di Penyelidikan