Rabu, 27 September 2023

Simak Cara Pemprov Jawa Barat Wujudkan Petani Milenial Unggul dan Berkualitas

- Minggu, 28 Mei 2023 | 23:44 WIB
JABARJUARA : Petani Milenial Ikan Hias yang merima Program Petani Milenial Pemprov Jawa Barat, Usep Suryana saat berada di kawasan budidaya ikan hiasnya. DOK.PRIBADI
JABARJUARA : Petani Milenial Ikan Hias yang merima Program Petani Milenial Pemprov Jawa Barat, Usep Suryana saat berada di kawasan budidaya ikan hiasnya. DOK.PRIBADI

RADARDEPOK.COM-Pekerjaan dalam bidang pertanian kini tidak memiliki banyak peminat, khususnya generasi Gen Z. Pertanian cukup sulit dilakukan karena butuh merogoh kocek modal yang besar dengan hasil usaha tani yang bisa dibilang 'tebak-tebakan'. Jika hasilnya bagus maka bisa menutupi modal yang bersumber dari hutang di bank ataupun dari pinjaman keluarga.

Namun jika gagal atau setengah gagal maka hasil pendapatan akan habis menutupi sewa lahan (jiwa lahan bukan milik sendiri), biaya pupuk, biaya pestisida yang mahal hingga biaya lainnya.

Pada dasarnya ini soal pengembangan sumber daya manusia dan fasilitas yang memadai baik dari segi modal usaha tani maupun pengembangan skill. Beruntung saat ini Pemerintahan provinsi (Pemprov) Jawa Barat sudah menggagas program Petani Milenial.

Program Petani Milenial adalah program pengembangan untuk para petani muda Jawa Barat pada berbagai komoditas agrikultur. Adapun bidang yang dikembangkan meliputi pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, dan kehutanan.

Pertanian membutuhkan hadirnya kaum muda agar pengelolaannya tersentuh kreativitas dan inovasi, sementara generasi milenial membutuhkan pertanian sebagai penopang kehidupan masa depan yang lebih pasti.

Salah satu Petani Milenial bidang Perikanan yang turut serta dalam Program Petani Milenial Provinsi Jawa Barat, Usep Suryana mengatakan, para pemuda yang berusaha di bidang pertanian dengan mengkiuti perkembangan zaman.

Bantuan yang sudah diberikan, lanjut Usep, berupa benih dan pakan ikan hias. Namun, bantuan belum bisa diberikan semua karena masih tahap simulasi. "Kemarin baru simulasi jadi baru dapat pelet," ungkap Usep.

Usep melanjutkan, program tersebut memberikan edukasi kepada masyarakat tidak hanya ilmu dalam membudidayakan ikan, melainkan pengikut program Petani Milenial juga diberikan cara memasarkan hasil taninya di media sosial.

Hasil buidaya ikan hias milik Petani Milenial Asep Suryana. DOK.PRIBADI
Hasil buidaya ikan hias milik Petani Milenial Asep Suryana. DOK.PRIBADI

“Kami diikut sertakan dalam pelatihan, workshop, dan kewirausahaan. Kami petani milenial diiarahakan menjual secara online melalui sosial media,” ujar dia.

Karena hal tersebut, lanjut Usep, penjualan ikan hiasnya mengalami peningkatan. Hasil dari program tersebut dirinya dapat bertemu dengan relasi-relasi yang membantu penjualan ikan hiasnya.

“Alhamdulillah untuk penjualan kita sangat terbantu. Kami banyak ketemu orang baru untuk bertransaksi,” kata dia.

Baca Juga: Besok Sidang Perceraian Desta dan Natasha Rizki di Pengadilan Agama Jaksel

Namun, kata Usep, para petani masih membutuhkan wadah yang jelas. Dirinya ingin pemerintah provinsi membrikan wadah untuk para petani menjualkan hasil tani merka.

“Untuk sekarang belum ada, itu sangat diharapkan ada wadah untuk penjualan disetiap kota,” ujar Usep.

Halaman:

Editor: Arnet Kelmanutu

Tags

Artikel Terkait

Terkini

UIII Terus Lakukan Perkembangan Program Studi

Rabu, 27 September 2023 | 14:50 WIB

Dinkes Depok Pastikan Balita dapat Vitamin A

Rabu, 27 September 2023 | 13:25 WIB

Kampung Caraka Sukatani Dilatih Branding dan Publikasi

Rabu, 27 September 2023 | 13:00 WIB

Damkar Kota Depok Tangkap Monyet Liar di Sukamaju Baru

Rabu, 27 September 2023 | 12:10 WIB

Mahasiswi UI di Depok jadi Korban Asusila Pelajar SMP

Rabu, 27 September 2023 | 11:00 WIB

Puskesmas Mampang Raih Akreditasi Paripurna

Rabu, 27 September 2023 | 10:00 WIB
X