Rabu, 27 September 2023

Lazada Adakan Hackathons 2023 dan Penanaman Bakau, Dorong Pengelolaan Sampah Hingga Kelestarian Kelautan

- Kamis, 8 Juni 2023 | 06:30 WIB
TANGKAPAN LAYAR : Kompetisi Islands Hackathon Seed Funding Lazada. LAZADAFORRADARDEPOK
TANGKAPAN LAYAR : Kompetisi Islands Hackathon Seed Funding Lazada. LAZADAFORRADARDEPOK

RADARDEPOK.COM-Lazada Indonesia (Lazada) bersama dengan Archipelagic and Island States (AIS) Forum, dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) Republik Indonesia serta dukungan dari Divers Clean Action (DCA) belum lama ini mengadakan lomba seed funding untuk mencari solusi inovatif sebagai off-taker (pengelola) bank sampah di Kepulauan Seribu.

Melalui lomba bertajuk Islands Hackathon Discover Innovative Ideas on Plastic Waste for the Future of Thousand Islands, diharapkan akan tercipta solusi pengelolaan sampah berkelanjutan yang dapat direplikasi dan dijadikan proyek skala besar demi mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan Life Below Water (SDG 14)  dan Responsible Production and Consumption (SDG 12).

Lomba seed funding ini didasari kekhawatiran akan banyaknya timbunan sampah plastik sekali-pakai yang kian meningkat dan membahayakan lingkungan, termasuk di daerah pesisir dan laut sekitar Kepulauan Seribu. Lazada menilai permasalahan lingkungan ini selayaknya diatasi bersama dengan para pemangku kepentingan melalui berbagai solusi inovatif.

Vice President Government Affairs Lazada Indonesia, Budi Primawan menjelaskan, bahwa Lazada berkomitmen untuk berkontribusi menjaga kelestarian alam, termasuk melalui kolaborasi dengan mitra strategis seperti AIS Forum dan Kemenkomarves untuk bisa menghadirkan program yang berdampak besar bagi lingkungan.

“Dalam penyelenggaraan hackathon ini, kami menyaksikan banyak ide yang kreatif dan inovatif dari para anak muda Indonesia yang kami yakini bisa membantu mengatasi permasalahan sampah plastik, khususnya di Kepulauan Seribu ini,” ungkap Budi.

Menurut dia, pemenang yang dipilih oleh panel juri dari Lazada, Kemenkomarves dan Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu akan mendapatkan pendanaan awal sebesar Rp100 juta. Pemenang juga berkesempatan mempresentasikan ide inovatifnya di depan 47 kepala negara atau perwakilannya di acara AIS High-Level Meeting pada Oktober 2023 mendatang.

“Dari beberapa inovator yang menawarkan solusi, startup Get Plastic terpilih sebagai pemenang dengan program yang memanfaatkan sampah plastik sebagai bahan bakar transportasi antar pulau di Kepulauan Seribu,” kata dia.

Baca Juga: Kontribusi Terhadap Pengendalian Iklim, Ini Diperbuat Pemkot Depok

Budi mengatakan, program dari Get Plastic memanfaatkan teknologi pyrolysis yang dapat mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar, seperti bensin, solar, dan gas. Dengan teknologi pyrolysis sampah plastik ini, diharapkan dapat tercipta bahan bakar alternatif solar untuk para nelayan di Kepulauan Seribu.

Lebih lanjut, Get Plastic tidak hanya mengimplementasikan penggunaan bahan bakar dari hasil daur ulang sampah plastik, namun juga melaksanakan pengembangan, sosialisasi, dan edukasi dalam pengelolaan sampah plastik kepada masyarakat di Kepulauan Seribu.

“Solusi dari program Get Plastic ini berpotensi dapat mengatasi permasalahan sampah plastik yang mencapai sekitar 400kg sampah plastik setiap harinya di Kepulauan Seribu, serta menjaga ekosistem laut dan pantai yang lebih bersih,” ujar dia.

Dalam rangkaian program Islands Hackathon, Lazada Indonesia bersama dengan AIS Forum, Kemenkomarves dan DCA juga melaksanakan program penanaman tanaman bakau di Jakarta Mangrove Ecotourism Centre Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, pada Jumat (12/5).

“Kegiatan ini sekaligus menegaskan komitmen Lazada untuk berkontribusi menjaga kelestarian alam,” ucap dia.

Baca Juga: Ini Profil Penyanyi Indonesia Putri Ariani Peraih Golden Buzzer di America’s Got Talent 2023

Populasi tanaman bakau mengalami banyak sekali penurunan di berbagai daerah di Indonesia. Ekspansi budidaya tambak, konversi lahan menjadi kelapa sawit dan alih fungsi lahan menjadi daerah urban (pemukiman manusia dan pembangunan infrastruktur) menjadi beberapa penyebab berkurangnya lahan bakau di Indonesia secara masif. Penurunan populasi dapat mengkhawatirkan apabila tidak diatasi dengan segera.

Halaman:

Editor: Arnet Kelmanutu

Tags

Artikel Terkait

Terkini

UIII Terus Lakukan Perkembangan Program Studi

Rabu, 27 September 2023 | 14:50 WIB

Dinkes Depok Pastikan Balita dapat Vitamin A

Rabu, 27 September 2023 | 13:25 WIB

Kampung Caraka Sukatani Dilatih Branding dan Publikasi

Rabu, 27 September 2023 | 13:00 WIB

Damkar Kota Depok Tangkap Monyet Liar di Sukamaju Baru

Rabu, 27 September 2023 | 12:10 WIB

Mahasiswi UI di Depok jadi Korban Asusila Pelajar SMP

Rabu, 27 September 2023 | 11:00 WIB

Puskesmas Mampang Raih Akreditasi Paripurna

Rabu, 27 September 2023 | 10:00 WIB
X