Walikota Kunjungi Gereja Santo Paulus : Toleransi di Depok Terjaga

RADARDEPOK.COM - Walikota Depok, Mohammad Idris mengunjungi Gereja Santo Paulus Depok, di Jalan Melati, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas, Senin (19/6). Ia diterima oleh Romo Yustinus Agung Setiadi dan Ketua DPP Paroki Santo Paulus, Pasianu.

Mohammad Idris menyampaikan, kunjungan tersebut sebagai bentuk persahabatan antar pemuka agama.

Baca Juga: Keutamaan Puasa Dzulhijjah, Berikut Ini Bacaan Niatnya

"Ini membuktikan keakraban, dan persahabatan saya dengan para pendeta, baik dari romo-romo di agama Katolik maupun pendeta-pendeta di Protestan terus terjaga. Yakni persahabatan yang selama ini berlangsung dengan baik dan damai," ungkap Mohammad Idris.

Di lokasi, Kepala Badan Kesbangpol Kota Depok, Lienda Ratnanurdianny menyampaikan, tujuan dari kunjungan tersebut salah satunya sebagai silahturahmi.

Baca Juga: Marko Simic Kembali ke Persija Jakarta, Siap Arungi Liga 1 2023-2024

"Sebagai wadah silahturahmi. Selain itu juga kami ingin mengetahui pendapat dari Romo mengenai toleransi di Kota Depok," ujar Lienda Ratnanurdianny kepada Radar Depok, Selasa (20/6).

Penilaian dari Romo, beber Lienda Ratnanurdianny, tidak terdapat masalah terkait kasus intoleran di Kota Depok ini.

Baca Juga: Aspen Medical Bangun Rumah Sakit Internasional Pertama di Depok

"Alhamdulillah pendapat dari Romo itu tidak pernah merasakan adanya diskriminasi, penekanan atau hal-hal yang bersifat intoleran tersebut," ujar Lienda Ratnanurdianny.

Lienda Ratnanurdianny juga mengungkapkan, kunjungan pada setiap perwakilan agama akan melihat pada jadwal berikutnya.

"Rencana kunjungan kedepannya, sedang dijadwalkan ke setiap perwakilan rumah ibadah tiap agama yang ada di Depok," terang Lienda Ratnanurdianny.

Baca Juga: Intip Jadwal Konser Band di Jakarta Fair 2023, Warga Depok Mau Datang Tanggal Berapa ?

Lienda Ratnanurdianny berharap, silahturahmi serta kerukunan antar umat beragama tetap terjaga, secara khusus di Kota Depok.

"Saling menghargai, toleransi dan pastinya masyarakat tidak cepat percaya dengan steatmen yang tidak berdasar," tutur Lienda Ratnanurdianny. (mg4)