RADARDEPOK.COM - Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT) Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Cipayung gencar melakukan sosialisasi dan monitoring PKDRT.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan menyambangi sejumlah RW sekaligus menginfokan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Camat Cipayung, Hasan Nurdin menjelaskan kegiatan penghapusan kekerasan dalam rumah tangga tersebut merupakan program pemerintah yang harus dan wajib untuk diketahui masyarakat.
Baca Juga: Pencuri Uang Lahan Makam di Depok Mulai Disidang
Sehingga dengan sosialisasi yang diberikan, masyarakat lebih banyak yang peduli dengan lingkungan sekitar.
"KDRT banyak terjadi ditengah masyarakat, hanya saja kejadian ini mungkin banyak yang ditutupi oleh para istri dan anak karena takut nantinya akan ditinggalkan para suami atau ayanhya tersebut," ucap dia kepada Harian Radar Depok, Selasa (20/6).
Menurut dia, hal tersebut harus di atasi secara perlahan. Sebab, penyuluhan ini merupakan langkah tepat yang langsung dilakukan di ditengah warga masyarakat.
Baca Juga: Depok Akan Bangun Tiga SMPN Baru, Segini Biayanya
"Kita mesti tau bahwa banyak dampak buruk akibat terjadinya KDRT seperti perasaan rendah diri, malu dan pasif, gangguan kesehatan mental, mengalami sakit serius, cacat permanen, serta gangguan kesehatan seksual," ungkap dia.
Selain itu, kata Hasan, untuk dampak pada anak, yaitu bisa mengembangkan prilaku agresif dan pendendam, ketakutan, gangguan kesehatan serta cacat mental.
"Saya sangat mendukung dengan adanya penyuluhan PKDRT dan TPPO yang gencar dilakukan disetiap Kelurahan. Hal ini dapat menekan kasus KDRT di wilayahnya," ucap dia.
Baca Juga: DKUM Berikan Penyuluhan Perkoprasian di Sukmajaya
Sementara itu, Lurah Pondok Jaya, Nurman Hakim mengatakan, masing-masing kelompok Poktan di tiap RW memetakan keluarga dan wilayah yang rawan KDRT. Tujuannya untuk mencegah tindak KDRT agar tidak terjadi lagi.
"Sosialisasi terus menerus kami lakukan di seluruh RW, mengingat tingkat kejadian kekerasan cukup tinggi dan kepedulian masyarakat sangat rendah terhadap kejadian tersebut," tutur dia.
Setelah mendapat penyuluhan para satgas dan poktan langsung melakukan aksi berupa membagikan brosur stiker yang nantiynya akan di tempel setiap rumah RT dan RW dalam penyuluhan singkat kepada masyarakat terkait PKDRT dan TTPO.
Artikel Terkait
Wisuda TK-SMA di Depok Bukan Keharusan, Disdik Keluarkan Surat Edaran
Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono : 2.468 Warga Terima Bantuan KDS
Pertemuan Puan-AHY, Demokrat Depok Yakin Tidak Tinggal Anies, PDIP Depok Bilang Gini
Bacaleg Depok di Deadline 14 Hari Perbaiki Kelengkapan, Ini yang Paling Banyak Kesalahan
0 Indonesia vs Argentina 2 : Layak Diacungi Jempol