Senin, 22 Desember 2025

UPS Merdeka II Kembangkan Metode Ulat Maggot

- Senin, 10 Juli 2023 | 09:40 WIB
Pengolahan sampah organik menggunakan ulat maggot di UPS Merdeka II.
Pengolahan sampah organik menggunakan ulat maggot di UPS Merdeka II.

RADARDEPOK.COM - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok mengembangkan ulat maggot atau larva Black Soldier Fly (BSF) untuk mengurai sampah organik, seperti sayuran, buah, nasi, daging, dan sampah organik lainnya.

Pengolahan sampah dengan metode ini telah diberlakukan di Unit Pengelolaan Sampah (UPS) Merdeka II, Kecamatan Sukmajaya.

"Kami di UPS Merdeka II mengolah sampah organik dengan dua sistem. Pertama sistem maggot dan sistem open window atau pembuatan pupuk organik," kata Koordinator UPS Merdeka II, Heriyanto, Rabu (9/7).

Baca Juga: Laga Persikabo 1973 vs Persija Jakarta Berakhir Imbang 0-0

Heriyanto, mengatakan Pengolahan sampah organik melalui ulat maggot terbilang efektif. Sebab, hanya dalam waktu 24 jam, sampah organik bisa habis urai.

Menurut dia, pengolahan sampah organik melalui ulat maggot juga telah disosialisasikan kepada RT dan RW, dengan tujuan mengedukasi dan bisa menerapkan pengolahan sampah organik di tingkat RW.

"Masyarakat boleh belajar maggot di UPS Merdeka II. Kalau di lingkungan RT dan RW sudah ada yang berternak maggot sampah, organik bisa habis duluan, jadi dikelola masyarakat, sehingga mampu mengurangi pembuangan sampah ke TPA Cipayung," ungkap dia.

Selain itu, pengolahan sampah organik dengan metode ini, bisa mendatangkan keuntungan ekonomi. Pasalnya, ulat maggot bisa jadi pakan ternak, seperti ikan lele, unggas, reptil, dan lainnya.

Ia menjelaskan, larva atau ulat maggot memiliki kandungan protein sebesar 45 persen. Sehingga bisa menjadi pengganti pakan untuk ternak.

"Para peternak biasanya pakai ulat maggot sebagai alternatif yang berprotein tinggi untuk ikan lele dan unggas," kata dia.

Baca Juga: PKB Depok Patok 9 Kursi, Genjot Sosialisasi Muhaimin Iskandar

Heriyanto berharap, sosialisasi ulat maggot dan pemilihan sampah ke masyarakat bisa diterapkan, sehingga sampah yang dibuang ke TPA Cipayung hanya sampah residu atau sampah yang tidak bisa diolah.

"Kalau masyarakat sudah mengelola sampah organik dan non organik dengan baik, bisa mengurangi sampah yang dibuang ke TPA Cipayung," tutur dia.***

Jurnalis : Andika Eka

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X