RADARDEPOK.COM - Tim Pengabdi Masyarakat (Pengmas) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) mengadakan sarasehan Pelestarian Budaya, di Perkampungan Betawi Setu Babakan, Jakarta.
Baca Juga: Bantah Pernyataan Sandiaga Uno, Presiden Jokowi: Hanya Isu Kepariwisataan
Kegiatan ini ditujukan untuk membahas berbagai aspek kebudayaan Betawi, termasuk makanan dan ritual, yang masih menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Betawi.
Para narasumber yang hadir dalam sarasehan ini adalah Budayawan Betawi, Yahya Adi Saputra, dan Kepala Unit Pengelola Kampung Betawi Setu Babakan, Imron Yunus.
Baca Juga: Hanya Orang Cerdas yang Bisa Memecahkan Teka teki pada Tes IQ ini, Berani Coba?
Selain itu, tim pengabdi dari FIB UI terdiri dari Rahadjeng Pulungsari Hadi, Albert P.J Roring, Adi Kristina Wulandari, dan Minah Febriani Budianto. Tak hanya itu, beberapa mahasiswa juga ikut hadir dalam sarasehan ini dan berinteraksi dengan para narasumber untuk mendalami adat dan kebiasaan Betawi.
Salah satu dosen yang terlibat dalam kegiatan ini, Rahadjeng Pulungsari Hadi mengatakan, sarasehan ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai kebudayaan Betawi. Informasi yang terkumpul akan dimuat dalam buku saku yang akan berguna bagi wisatawan yang berkunjung ke lokasi tersebut.
Baca Juga: 7 Makanan Khas Depok Unik, ada Bakso Comberan yang Wajib Kamu Coba
"Ketika kami datang ke sini, kami menyadari bahwa literasi tentang Betawi di lokasi ini masih kurang. Oleh karena itu, kami mengusulkan untuk mencari data dan menyusunnya menjadi buku saku yang akan kami berikan kembali kepada Setu Babakan," ungkap Rahadjeng Pulungsari Hadi, Rabu (2/8).
Buku saku tersebut diharapkan akan menjadi panduan bagi para wisatawan yang berkunjung. Dengan adanya buku ini, para pengunjung akan mengetahui lokasi lokasi menarik yang dapat mereka kunjungi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, serta adat dan kebiasaan apa saja yang masih dijalankan disana.
Baca Juga: 3 Resep Kue Merah Putih, Cemilan Spesial Hari Kemerdekaan buat Warga Depok
"Buku saku ini sangat penting karena jika tidak ada panduan, mungkin para wisatawan akan merasa kesulitan. Oleh karena itu, kami berencana untuk menyumbangkan buku tersebut kembali ke Perkampungan Budaya Setu Babakan," tambahnya.
Proses penggalian data dan penyusunan buku ini diharapkan dapat selesai dalam waktu sebulan. Buku saku tersebut akan berisi informasi yang mudah dipahami sehingga bermanfaat bagi para wisatawan dan pendatang yang ingin lebih memahami Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan.
"Buku ini akan berisi informasi yang mudah dipahami, sehingga dapat membantu para pendatang dan wisatawan dalam memahami Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. Penggalian data dan penyusunan buku diperkirakan akan memakan waktu sekitar sebulan," tukas Rahadjeng. ***
Artikel Terkait
3 Resep Kue Merah Putih, Cemilan Spesial Hari Kemerdekaan buat Warga Depok
Dampingi Keluarga 8 Penambang yang Tertimbun di Banyumas, Dinsos Bogor Sebut Mayoritas Warga Sukajaya
Warga Kota Depok Wajib Coba Kopi Lengendaris Bogor ini, Dijamin gak mau Pulang
Benar benar Sulit, Cari Tahu Berapa Gambar Segitiga yang ada pada Tes IQ ini
Hanya Orang Cerdas yang Bisa Memecahkan Teka teki pada Tes IQ ini, Berani Coba?
Bantah Pernyataan Sandiaga Uno, Presiden Jokowi: Hanya Isu Kepariwisataan